Puasa Sunah Syawal Harus Berurutan 6 Hari? Begini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

- 12 April 2024, 13:22 WIB
UAH bicara tentang puasa sunah Syawal
UAH bicara tentang puasa sunah Syawal /Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official/

KILASCIMAHI - Ramadhan telah pergi membawa kesedihan bagi umat Islam yang beriman, karena dalam bulan yang istimewa ini, orang beriman meyakini akan ampunan dan pahala yang berlipat ganda. Ramadhan usai digantikan oleh bulan Syawal, lantas apakah ibadah-ibadah Ramadhan tidak bisa dilanjutkan?

Mungkin ada ibadah yang tidak bisa dilakukan di bulan Syawal dan bukan lainnya, hanya bisa dilakukan saat bulan Ramadhan, Tarawih misalnya.

Namun, masih ada juga ibadah lanjutan yang bisa dilakukan seusai bulan Ramadhan, yaitu puasa sunah Syawal.

Adapun terkait pelaksanaan puasa Syawal menurut Ustadz Adi Hidayat berikut ini akan kamu ulas.

Baca Juga: Apakah Puasa Syawal Harus Berturut-turut Enam Hari? Simak Ulasannya

Ustadz Adi Hidayat menyebutkan bahwa bulan Syawal merupakan bulan untuk mempertahankan keimanan setelah menjalankan puasa selama hampir 30 selama Ramadhan.

Oleh karena itu, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk melaksanakan puasa di bulan Syawal.

Pertanyaan yang sering muncul dari masyarakat ialah, apakah puasa Syawal boleh dijeda, atau harus berurutan?

Dikutip dari kanal Youtube Muslimah Hijrah ID, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa umat Islam yang ingin menjalankan ibadah puasa Syawal diberikan kelonggaran waktu yang cukup panjang.

"Nabi memberikan kelonggaran dimulai dari awal Syawal sampai akhir bulan Syawal," ujarnya.

Meski demikian, kata dia, haram hukumnya untuk menjalankan puasa pada 1 Syawal.

Hal ini lantaran pada tanggal itu umat Muslim dianjurkan melaksanakan salat Idul Fitri dan diharamkan untuk berpuasa.

Baca Juga: Simak Tata Cara Pelaksanaan Puasa Sunnah Syawal Lengkap dengan Niatnya

"Tidak dibenarkan puasa Syawal di hari pertama (bulan Syawal), itu hukumnya haram,"jelas Ustadz Adi Hidayat.

Keutamaan melaksanakan puasa Syawal sangatlah besar.

"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh", (HR Muslim).

Meski demikian, Ustadz Adi Hidayat, berurutan atau tidak berurutan bukanlah syarat untuk meraih pahala dan keutamaan dari puasa Syawal.

Jika melaksanakannya secara terpisah, Ustadz Adi Hidayat menilai, tidak ada masalah. Hal serupa juga jika melaksanakan secara berurutan.

Menurut dia, Rasulullah SAW sudah memberikan waktu yang cukup panjang untuk melaksanakan puasa Syawal, yakni dari tanggal 2 bulan Syawal hingga tanggal 29 Syawal.

Meski demikian, kata Ustadz Adi Hidayat, Semakin cepat melakukan puasa sunah Syawal, maka akan semakin baik.

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS Al-Maidah ayat 48 dan QS Al Imran ayat 133:

فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

“Berlomba-lombalah berbuat kebajikan.” (QS. Al-Maidah: 48)

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ


“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133).

Baca Juga: Lafaz Niat Shalat Idul Fitri Untuk Imam dan Makmum Dilengkapi Dengan Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahannya

Demikian ulasan mengenai pelaksanaan puasa sunah Syawal, yang dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat.*

Editor: Kamariah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah