Manfaatkan Waktu Terakhir di Bulan Suci Ramadhan Dengan Melakukan Amalan Sunnah Berikut Ini saat I’tikaf!

- 12 April 2023, 11:00 WIB
Amalan Sunnah saat I'tikaf di mesjid
Amalan Sunnah saat I'tikaf di mesjid /pixabay.com

وَعَهِدْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَن طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ

“Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Isma’il, ‘Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, orang yang i’tikaf, orang yang ruku’ dan orang yang sujud.” (QS. Al-Baqarah: 125)

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat sering melaksanakan i’tikaf, terutama pada bulan Ramadhan. Dalam salah satu hadits dijelaskan:

كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ

“Rasulullah melaksanakan i’tikaf pada sepuluh (malam) terakhir dari bulan Ramadhan sampai beliau wafat, lalu (dilanjutkan) istri-istrinya yang i’tikaf sepeninggalnya” (HR. Bukhari)

Berdasarkan hadits tersebut, melaksanakan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan adalah hal yang sangat dianjurkan (sunnah mu’akkad), terutama pada saat malam hari, sebab pada salah satu dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan sangat dimungkinkan bertepatan dengan turunnya lailatul qadar, sehingga melaksanakan i’tikaf pada malam-malam tersebut sangatlah dianjurkan.

Lalu sebenarnya hal-hal apa saja yang dianjurkan untuk dilakukan (disunnahkan) pada saat seseorang melaksanakan i’tikaf? 

Penjelasan tentang hal-hal yang dianjurkan pada saat i’tikaf dijelaskan dalam berbagai kitab turats, salah satunya seperti yang dijelaskan oeh Imam an-Nawawi dalam kitab al-Majmu’ ala Syarh al-Muhadzab berikut:

 قال الشافعي والأصحاب فالأولى للمعتكف الاشتغال بالطاعات من صلاة وتسبيح وذكر وقراءة واشتغال بعلم تعلما وتعليما ومطالعة وكتابة ونحو ذلك ولا كراهة في شئ من ذلك ولا يقال هو خلاف الأولى هذا مذهبنا وبه قال جماعة منهم عطاء والأوزاعي وسعيد بن عبد العزيز

“Imam Syafi’i dan ashab (para pengikutnya) berkata, ‘Hal yang utama bagi orang yang beri’tikaf adalah menyibukkan diri dengan ketaatan dengan melaksanakan shalat, bertasbih, berdzikir, membaca Al-Qur’an, dan menyibukkan diri dengan ilmu dengan cara belajar, mengajar, membaca, dan menulis serta hal-hal sesamanya. Tidak dihukumi makruh dalam melaksanakan satu pun dari hal-hal di atas, dan tidak bisa disebut sebagai menyalahi hal yang utama (khilaf al-aula). Ketentuan ini merupakan pijakan mazhab kita (mazhab Syafi’i), dan pendapat ini diikuti oleh golongan ulama, seperti Imam ‘Atha, al-Auza’i, Sa’id bin Abdul Aziz” (Syekh Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu’ ala Syarh al-Muhadzab, juz 6, hal. 528).

Halaman:

Editor: Baiq Aprilia Intan Sinara H.


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah