Puasa Ayyamul Bidl dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
• Pertama, niat di hati. Niat puasa Ayyamul Bidl, demikian juga puasa sunnah lainnya seperti puasa Senin-Kamis, puasa Arafah, dan semisalnya, dapat dilakukan dengan niat puasa mutlak, seperti:
“Saya niat puasa.” Namun yang lebih baik adalah niat secara khusus sebagaimana berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ.” Selain niat di dalam hati juga disunnahkan mengucapkannya dengan lisan.
Niat puasa Ayyamul Bidl dapat dilakukan sejak malam hari hingga siangnya sebelum masuk waktu zawal (saat matahari tergelincir ke barat), dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh. (Al-Malibari, Fathul Mu’în, juz II, halaman 223).
• Kedua, makan sahur. Lebih utama makan sahur dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.
• Ketiga, melaksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum dan semisalnya.