Bagaimanakah Hukum Melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh Pada Bulan Muharram? Begini Penjelasannya

- 9 Agustus 2022, 17:15 WIB
Hukum Melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh Pada Bulan Muharram
Hukum Melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh Pada Bulan Muharram /pixabay.com

Bagi kita yang masih awam mendengar puasa ayyamul bidh tentunya masih bertanya-tanya, kenapa harus dinamai dengan puasa ayyamul bidh ? bagimana sejarah terjadinya puasa ayyamul bidh ?

Menurut keterangan di dalam kitab Umdatul Qari’ Syarhu Shahihil Bukhari, mengenai sejarah ibadah puasa ayyamul bidh itu berkaitan dengan kisah Nabi Adam yang dimana diturunkan langsung oleh Allah SWT untuk menetap di bumi.

“Sebab dinamai ‘ayyamul bidh’ adalah riwayat Ibnu Abbas R.A, beliau mengatakan bahwa ketika Nabi Adam AS diturunkan ke muka bumi oleh Allah SWT, matahari pada saat itu langsung membakar tubuhnya Nabi Adam AS sehingga tubuh dari Nabi Adam AS menjadi hitam. Allah SWT kemudian memberikan wahyu kepada Nabi Adam untuk mengerjakan puasa pada ayyamul bidh (hari-hari putih) :

Baca Juga: Begini Bacaan Niat dan Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh Pada Bulan Muharram

“Berpuasalah engkau pada hari-hari putih (ayyamul bidh).’ Lantas Nabi Adam AS pun melakukan dan mengerjakan perintah dari Allah SWT dengan berpuasa pada hari pertama, maka setelah melakukan puasanya tersebut anggota tubuh yang tadinya hitam maka di sepertiga anggota tubuhnya berubah menjadi putih. Ketika beliau mengerjakan puasa untuk kedua harinya, sepertiga anggota tubuhnya yang lain menjadi putih. Dan Nabi Adam pun melanjutkan puasanya sampai tiga hai, pada hari ketiga ini sepertiga anggota badannya yang lain juga menjadi putih.”

Ada juga dari riwayat lain yang menjelaskan kemungkinan asal-usul ibadah puasa sunnah ayyamul bidh. Berikut ini merupakan penjelasannya.

“Pendapat lain juga menyatakan, mengapa dinamakan puasa ayyamul bidh ? karena pada hati itu ketika malam-malam tersebut terang benderang, yang diterangi langsung oleh rembulan dan rembulannya selalu menampakkan wajahnya yang mulai matahari tenggelam sampai terbit kembali di bumi. Karenanya matahari pada malam dan siang pada saat itu menjadi putih (terang).” (Badruddin Al-Aini Al-Hanafi, ‘Umdatul Qari’ Syarhu Shaihil Bukhari)

Hukum Menggabung Puasa Syawal dengan Puasa Ayyamul Bidh

Puasa ayyamul bidh adalah ibadah puasa yang sifatnya ghayru maqshudah bidzatiha atau puasa yang tidak di niatkan secara langsung.

Oleh karena itulah, Anda diperbolehkan untuk menggabungkan niat puasa ketika ingin menjalankan kedua ibadah sunnah ini.

Halaman:

Editor: Dwi Surya Andhika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x