Hukum Puasa Asyura Tapi Tidak Lakukan Puasa Tasu'a Sebelum 10 Muharram 2022, Begini Penjelasnnya!

- 7 Agustus 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi. Benarkah Dilarang Jika Hanya Puasa Asyura Saja? Begini Penjelasnnya!
Ilustrasi. Benarkah Dilarang Jika Hanya Puasa Asyura Saja? Begini Penjelasnnya! /Pexel/ Rodnae Production/

Lalu, bagaimana jika kita hanya puasa Asyura saja, tidak disertai dengan puasa tasua (9 Muharram) atau setelah Asyura (11 Muharram)? Bolehkah demikian? Akankah kita termasuk golongan Yahudi jika tidak berpuasa sebelum atau sesudah Asyura?

Mari kita kaji!
Di hadis pertama, sama sekali tidak ada nash sharih (ketentuan secara jelas) keharusan untuk melakukan puasa dua hari, baik Asyura dengan hari sebelumnya, maupun Asyura dengan hari setelahnya.

Baca Juga: Besok Baca Niat Puasa Tasua, Keutamaan Jalani Puasa Asyura di Bulan Muharram 2022 Bisa Hapus Dosa Setahun

Karena tidak ada ketetapan yang jelas tersebut para ulama berbeda pendapat. Imam an-Nawawi dalam Syarh Sahih Muslim menjelaskan bahwa para ulama berbeda pendapat terkait hal ini.

Pertama, Imam as-Syafii dan para pengikutnya menjelaskan bahwa pernyataan Nabi ingin menambah hari puasa Muharram adalah upaya menyempurnakan kebaikan puasa di bulan Muharram, walaupun ada kesan ingin berbeda dengan kaum Yahudi. Menurut Imam as-Syafii, ada hadis lain yang menjelaskan keutamaan puasa di bulan Muharram, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dari jalur Abu Hurairah, yaitu:
أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم
“Puasa terbaik setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.”

Dari pendapat Imam as-Syafii tersebut bisa disimpulkan bahwa menambah puasa di tanggal kesembilan Muharram sebagaimana yang ingin dilakukan Rasul adalah kesunnahan bukan kewajiban dan keharusan.

Kedua, pendapat ulama yang menyebutkan bahwa puasa yang diinginkan Rasul adalah untuk tidak menyerupai kaum Yahudi. Hal ini juga didasarkan pada hadis kedua riwayat Imam Ahmad yang telah disebutkan di atas:
صوموا يوم عاشوراء وخالفوا اليهود وصوموا قبله يوما وبعده يوما
“Berpuasalah di hari Asyura, dan jangan menyamai kaum Yahudi, berpuasalah kalian satu hari sebelumnya atau satu hari setelahnya.”

Sayangnya, hadis ini adalah hadis daif, bahkan disebutkan sebagai hadis yang mungkar oleh Imam as-Syaukani, sebagaimana disebutkan oleh al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi, Syarh Sunan at-Tirmidzi.

Menurut al-Mubarakfuri, Nabi tidak selamanya berbeda dengan ahlul kitab (Yahudi), dalam beberapa hal, nabi melakukan hal yang dilakukan oleh ahli kitab, atau terkadang sebaliknya.

Baca Juga: 12 Amalan Yang Penting Dilakukan Di Hari Asyura, 10 Muharram 2022, Simak Ulasannya !

Halaman:

Editor: Dwi Surya Andhika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x