Benarkah Hadiah Doa dan Al Fatihah Untuk Arwah atau Orang Yang Meninggal Akan Sampai? Ini Penjelasan Ulama

- 2 Agustus 2022, 21:00 WIB
hadiah doa dan Al Fatihah untuk arwah atau orang yang sudah meninggal akan sampai?
hadiah doa dan Al Fatihah untuk arwah atau orang yang sudah meninggal akan sampai? /Freepik/Jcomp

KILASCIMAHI - Benarkah dengan kirim hadiah berupa doa dan Al Fatihah untuk arwah atau orang yang sudah meninggal akan sampai? begini kata ulama.

Umumnya memberikan hadiah kepada orang hidup yaitu dengan materi, namun lain hal nya untuk orang yang sudah meninggal.

Tapi jika mengirimkan hadiah berupa doa dan Al Fatihah kepada arwah atau orang yang sudah meninggal, apakah akan sampai? Berikut penjelasan ulama.

Dikutip dari nu.or.id, disebutkan bahwa hadiah doa, ampunan dan Al Fatihah sangat diharapkan oleh orang yang sudah meninggal.

Baca Juga: Bagaimana Hukumnya Jika Berhubungan Intim Ketika Sedang Haid? Begini Penjelasannya Menurut KH Aminudin Yaqub

Dalam sebuah riwayat—sebagaimana dikemukakan Syekh Nawawi Al-Bantani— dikatakan bahwa di dalam kubur, orang yang meninggal dunia seperti orang tenggelam yang meminta pertolongan berupa doa. Ia menanti datangnya doa dari anaknya, saudara, atau temannya. Ketika ia mendapatkannya, maka itu lebih ia sukai ketimbang dunia dengan seluruh isinya.

رُوِيَ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ قَالَ مَا الْمَيِّتُ فِي قَبْرِهِ إِلَّا كَالْغَريقِ الْمُغَوَّثِ-بِفَتْحِ الْوَاوِ الْمُشَدَّدَةِ أَيْ الطَّالِبِ لِأَنْ يُغَاثَ-يَنْتَظِرُ دَعْوَةً تَلْحُقُهُ مِنِ ابْنِهِ أَوْ أَخِيهِ أَوْ صَدِيقٍ لَهُ فَإِذَا لَحِقَتْهُ كَانَتْ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

Artinya, “Diriwayatkan dari Nabi SAW, beliau bersabda, ‘Tidak ada mayit yang berada dalam kuburnya kecuali ia seperti orang tenggelam yang meminta pertolongan—kal ghariqil mughawwats dengan diharakati fathah pada huruf wawunya yang bertasdid, yaitu orang yang meminta pertolongan—ia menunggu setetes doa yang yang dikirimkan anaknya, saudara, atau temannya.

Karenanya ketika ia mendapatkan doa, maka hal itu lebih ia sukai dibanding dunia dengan seluruh isinya,’” (Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, halaman 281).

Halaman:

Editor: Dwi Surya Andhika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x