Jadi bacaan ini benar karena tidak hanya memberi kesan bahwa orang yang membacanya tidak termasuk orang yang bersholawat.
"Keduanya bermakna, semoga Allah selalu memberikan sholawat kepada Nabi-Nya,” sambung Gus Baha.
Jadi harus ada kalimat pengganti dalam mengucapkan sholawat, yang kembali merujuk kepada Allah menurut Gus Baha.
"Ini yang penting bentuk kalimatnya zamir atau ada ‘kata ganti’ yang kembali ke Allah," lanjut Gus Baha.
Dengan demikian, seperti itulah cara bacaan yang benar supaya orang yang membaca sholawat juga termasuk orang yang bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Sebab jika masih membaca sholawat seperti di atas, malah mengubah arti yang berujung dosa kata Gus Baha.***(Suhendra Manggopa/PortalSulut)
tulisan ini sudah ditayangkan di PortalSulut.com dalam artikel berjudulAwas Lafaz Sholawat Semacam Ini Termasuk Dosa Begini Bacaan Yang Benar Kata Gus Baha