Ustadz Adi Hidayat juga menjelaskan bahwa ketika seseorang melakukan perbuatan dosa dan ingin kembali, maka latihannya tidak bisa disamaratakan.
“Ada si fulan, ia pernah berbuat dosa, pernah zina, pernah taubat, macem-macem. Itu dilatih karena itu beda-beda”, terangnya.
“Kamu istighfar 2000 kali, kamu istighfar 1000 kali, istighfar 500 kali. Itu bukan bilangannya. Tapi kaya dokter kasih resep. Itu tiap orang beda-beda untuk merasakan nikmat dzikir dari keadaan dia”, tambahnya.
Baca Juga: Dua Amalan Penjamin Masuk Surga
Dengan begitu, ketika sudah merasakan nikmat dzikir, shalatnya diperbaiki dan bacaan Al-Qur’annya pun sama.
Ia juga menghimbau bahwa dzikir yang dilakukan tidak hanya secara lisan, tetapi juga dirasakan dalam ingatan dan hati.
“Ini kalau Cuma sampai di lisan, tidak sampai ke ingatan dan hati, itu bukan dzikir tapi mengucapkan sesuatu”, tandasnya.
Sumber: Kanal Youtube “Adi Hidayat Official”: Cara Melapangkan Hati – Ustadz Adi Hidayat