Membuat Allah Gembira

- 8 Desember 2021, 14:00 WIB
Ilustrasi/Suasana di salah satu masjid
Ilustrasi/Suasana di salah satu masjid /riffa anggadhitya/

Ketiga,  Muslim yang masih mencampuradukan antara kebaikan dan keburukan, antara ketaatan dan kemaksiatan. Di satu waktu ia taat dan di waktu lain ia bermaksiat. Di satu waktu ia berbuat amal sholeh dan di waktu lain ia berbuat amal sayyi-ah. Di satu waktu ia menjadi wali Allah dan di waktu lain ia menjadi wali setan. Di tempat kerja ia baik kepada atasannya, di rumah ia tidak baik kepada orangtua dan mertuanya. Di sekolah dan di kampus ia baik kepada murid dan mahasiswanya, di rumah ia tidak baik kepada isteri dan anak-anaknya. Dan contoh lainnya.

Jika Allah cemburu saat kita bermaksiat, maka sebaliknya, Allah bergembira bahkan sangat bergembira saat kita bertaubat kepadanya lalu menjadi ahli taat. Ketika Allah bergembira maka itu pertanda Allah ridha dan cinta kepada kita, saat Allah ridha dan cinta kepada kita, maka kita akan merasakan keindahan dan keberkahan hidup yang luar biasa.

Baca Juga: JQR Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Semeru

Mari membuat Allah bergembira dengan cara kita bertaubat kepadaNya. Jika Allah bergembira (karena taubat kita) maka Allah akan ridha dan jatuh cinta kepada kita. Apakah pantas seseorang membuat kekasihnya cemburu dan marah? Bukankah seseorang akan membuat yang siapa yang dicintainya selalu senang dan gembira?

Penulis : Romli Mustofa

Halaman:

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah