Doa Nabi Yunus, Keutamaan dan Riwayat Turunnya Ayat Mengenai Dzun Nun

18 Maret 2022, 20:28 WIB
Doa Nabi Yunus, keutamaan dan riwayat turunnya ayat mengenai Dzun Nun /Pixabay.com

KILASCIMAHI - Riwayat turunnya dzikir doa Nabi Yunus AS saat berada dalam perut ikan Paus, menjadi salah satu teladan bagi umat Islam.

Nabi Muhammad SAW pun mengajurkan umatnya untuk mengamalkan dzikir yang dilakukan Nabi Yunus AS ketika ditimpa masalah yang sangat pelik.

''Bagi siapapun yang membacanya (Doa Nabi Yunus), niscaya Allah akan memberi pertolongan dan mengeluarkannya dari musibah berat sama seperti Allah mengeluarkan Nabi Yunus dari dalam perut ikan paus. (HR. Tirmidzi, No. 3505).

Berikut ini keutamaan serta riwayat turunnya ayat mengenai doa Dzun Nun (Nabi Yunus).

Baca Juga: Jangan Percaya Buku Amalan Ditutup Pada Malam Nisfu Sya'ban, Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Nabi Yunus adalah Nabi dan Rasul yang diutus Allah untuk berdakwah di sebuah negeri bernama Ninawa, Iran. Di negeri tersebut penduduknya masih mengikuti ajaran nenek moyang mereka.

Mereka semua menyembah patung yang mereka anggap sebagai Tuhan (berhala). Nabi Yunus tak henti-hentinya mendakwahi mereka.

Sayangnya yang didapatkan oleh Nabi Yunus hanyalah penolakan dan cacian mereka. Ia dianggap tidak mau menyembah berhala karena Nabi Yunus bukan keturunan nenek moyang mereka.

Bertahun-tahun Nabi Yunus berdakwah tetapi pengikutnya sangatlah sedikit. Tidak tahan dengan egoisme kaumnya yang tetap saja menyembah berhala akhirnya Nabi Yunus memutuskan untuk pergi.

Sebelum pergi Nabi Yunus memperingatkan kepada penduduk Ninawa bahwa bila mereka tidak bertaubat maka siap-siap azab akan menghampiri mereka. Nabi Yunus pun akhirnya pergi.

Baca Juga: Niat Puasa dan Amalan Nisfu Sya'ban, Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Tidak lama setelah Nabi Yunus pergi, hujan lebat mulai melanda penduduk negeri Ninawa. Mereka pun sadar bahwa inilah bukti azab Allah karena mereka mengingkari-Nya sebagai Tuhan. Benarlah apa yang dikatakan Nabi Yunus.

Akhirnnya mereka pun bertaubat dan beriman kepada Allah SWT. Allah menerima taubat mereka dan melenyapkan azabnya.

Nabi Yunus sampai di tepi laut dan melihat sebuah kapal. Nabi Yunus akhirnya masuk ke dalam kapal dan ikut berlayar. Di tengah lautan badai menyambar. Kapal mulai tidak stabil, pemimpin kapal memutuskan untuk mengajak penumpangnya membuang barang-barang mereka agar kapal bisa kembali seimbang.

Ketika semua barang sudah dibuang ke laut kapal masih belum seimbang. Akhirnya, diputuskan untuk mengeluarkan salah satu dari penumpang agar kapal seimbang.

Supaya adil, mereka membuat undian yang namanya keluar maka itulah yang akan keluar dari kapal. Undian pertama, Nabi Yunuslah yang keluar namanya.

Mereka seakan tidak percaya karena Nabi Yunus adalah orang baik juga Nabi. Akhirnya mereka mengundi lagi hingga 3x tetapi tetap nama Nabi Yunus yang keluar.

Nabi Yunus pun memutuskan untuk tidak melakukan undian lagi dan keluar dari kapal. Ia terjun dari kapal dan tenggelam dalam lautan.

Baca Juga: Punya Banyak hutang? Ini Doa Pembebas Hutang yang Sering Dibaca Rasulullah

Kemudian Allah memerintahkan seekor ikan paus untuk mendekat dan menelan Nabi Yunus tanpa meremukkan tulang dan daging beliau.

Ada pula pendapat yang menyatakan bahwa ikan yang menelan Nabi Yunus adalah ikan Nun (merujuk pada Surah Al-Anbiya’ ayat 87). Ikan itu disebut-sebut masih hidup saat ini dan akan terus hidup hingga hari kiamat.

Pendapat tersebut merujuk pada Surah As-Saffat ayat 144, “ … niscaya dia akan tetap tinggal di perut (ikan itu) sampai hari kebangkitan.”

Di dalam perut ikan yang gelap, Nabi Yunus sempat mengira dirinya telah meninggal. Allah pun mewahyukan bahwa beliau ada di dalam perut ikan. Nabi Yunus pun menggerakkan kakinya dan bersujud. Tak lama kemudian, Nabi Yunus mendengar suara-suara tasbih dari para penghuni lautan.

Hal ini mengilhamkan kepada beliau untuk menyadari kesalahannya. Nabi Yunus pun sadar bahwa keputusannya meninggalkan kaum Ninawa dalam keadaan marah adalah hal yang tidak benar. Karena itu Allah menghukum beliau dengan memenjarakan di dalam perut ikan.

Hal ini seperti firman Allah pada Surah As-Saffat ayat 142 di atas, “Maka dia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela.” Sebutan ‘tercela’ pada ayat tersebut menandakan Allah tidak berkenan pada keputusan Nabi Yunus meninggalkan kaumnya.

Allah juga menegaskan kekecewaan-Nya pada Nabi Yunus dalam Surah Al-Anbiya’ ayat 87. “Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, …”

Mengetahui bahwa itu adalah “azab” yang Allah berikan kepada dirinya karena tidak sabar dalam berdakwah Nabi Yunus pun berdoa sebagaiman doa yang sering kita dengar.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Menyarankan Baca Doa Saat Sujud Shalat Qobliyah Subuh, Rezeki Dilancarkan

Riwayat mengenai Doa Dzun Nun ini juga diungkap dalam Al Qur'an, yaitu:

وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Anbiya: 87)

Di ayat selanjutnya, Allah menjawab doa Yunus dan menyelamatkannya dari dalam perut ikan paus.

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ ۚ وَكَذَٰلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ

Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. (QS. Al-Anbiya: 88)**

Doa Nabi Yunus disebut-sebut sangat mustajab karena berisi pengakuan pada ketauhidan Allah SWT, pengakuan akan ke-Mahasuci-an Allah, serta pengakuan terhadap setiap dosa, kesalahan dan kedzaliman yang diperbuat oleh diri sendiri.

Doa Nabi Yunus:

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minaz zhalimin

''Ya Allah, Tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Tuhan. Sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri dan aku termasuk golongan orang yang zalim''.

Doa ini memiliki arti permohonan ampunan karena apapun yang telah terjadi itu merupakan bagian dari kedzaliman dan menganiaya diri sendiri.

Oleh karena itu, hanya kepada Allah kita pasrahkan hidup ini usai memohon ampunan.

Baca Juga: Hati-hati tanpa Disadari, Ini Dosa Yang Akan Terus Mengalir, Ini Kata Ustadz Khalid Basalamah

Oleh karena itu, bagi siapapun yang sedang terkena musibah, memiliki masalah yang pelik, sebaiknya untuk membaca doa Dzun Nun ini berulang-ulang kali selepas Shalat, niscaya Allah akan mengeluarkannya dari masalah yang berat tersebut.

Editor: Riffa Anggadhitya

Tags

Terkini

Terpopuler