''Setiap musim hujan atau musim dingin, saya pasti sakit. Badan kerasa ditusuk-tusuk,'' jelas dia.
Dengan kondisi seperti ini, Ihat harus membesarkan 3 anak sendirian: Rizky Mardiana (20 tahun), Ridwan Jafar Mardiansyah (15 tahun), dan Nova Nurjani (8 tahun).
''Suami sudah meninggal tahun 2017 kemarin,'' ungkap dia.
Baca Juga: IPSM Cibeunying Kaler Salurkan Dana Donasi kepada Korban Kebakaran
Saat ditanyakan pertanggungjawaban dari supir truk yang menabraknya, Ihat mengaku tak ada sama sekali.
Untuk bisa menyambung hidup, Ihat bekerja serabutan. Ia suka diminta untuk memasak untuk hajatan. Tak hanya itu, ia pun suka diminta untuk menjadi penyanyi di pesta pernikahan.
Mendengar cerita Ihat, para pengurus IPSM Kota Bandung mengaku sangat prihatin.
''Kami ke sini bermaksud bersilaturahmi untuk menunjukkan kepedulian dan semoga bisa lebih membantu,'' jelas Ketua IPSM Kota Bandung, Tulus Raharjo sambil menyerahkan bantuan berupa sembako dan kebutuhan sehari-hari untuk Ibu Ihat.
Tulus mengaku sangat prihatin dan menyayangkan sikap dari supir truk yang tidak bertanggung jawab.
''Kejadiannya memang terjadi 36 tahun yang lalu, tapi efek dari kejadian itu berdampak hingga kini dan seterusnya,''cetus Tulus.