KILASCIMAHI - Viral kabar dugaan seorang guru dari Cirebon dipecat karena berani menggunakan kata Maneh untuk menyebut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam sebuah komentar di Media sosial miliknya
Komentar Guru asal Cirebon inipun di captured dan diunggah kembali oleh Ridwan Kamil di akun sosial medianya, karena pemilik akun menggunakan kata Maneh dalam komentarnya
Lantas apa sih arti kata Maneh, kata bahasa Sunda yang sekarang viral karena seorang guru asal Cirebon berani menggunakannya untuk menyebut Ridwan Kamil
Dan benarkah hanya karena menyebut maneh ke Ridwan Kamil di medsos, seorang guru di Cirebon dipecat. Lalu Apa arti kata maneh dalam bahasa Sunda?
Simak Ulasan Kilascimahi.com mengenai arti kata Maneh dalam bahasa Sunda berikut ini.
Maneh merupakan kata ganti orang kedua dalam bahasa Sunda yang berarti kamu.
Tapi apa arti kata sebenarnya maneh yang ditulis seorang guru kepada Ridwan Kamil sehingga dipecat?
Benarkah dalam undak induk Bahasa Sunda, penggunaan kata maneh ini sangat kasar sehingga seorang guru langsung dipecat lantaran menyebut maneh ke Ridwan Kamil?
Simak ulasan kilascimahi.com part of Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) berikut ini.
Untuk diketahui, seorang guru di Kota Cirebon bernama Muhammad Sabil (34), dipecat dari sekolah setelah mengomentari unggahan di akun Instagram pribadi Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.
Sabil di kolom komentar postingan tersebut menyebut Ridwan Kamil dengan kata 'maneh'.
Adapun komentar itu termuat di dalam unggahan Ridwan Kamil ketika sedang menggelar Zoom Meeting dengan sejumlah murid di SMP 3 Tasikmalaya.
Baca Juga: Warga Cimahi Harus Bangga, Inilah Tempat Wisata Terbaik Di Kota Cimahi
Dalam meeting itu, Ridwan Kamil terlihat mengenakan jas berwarna kuning dan berbincang dengan tiga murid. Lalu, Sabil dengan akun @sabilfadhillah menyematkan komentar yang mempertanyakan kapasitas Ridwan Kamil ketika berbincang dengan tiga murid itu.
"Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur Jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil???" demikian bunyi dari komentar Sabil.
Ridwan Kamil dan sejumlah pengikutnya lalu membalas komentar dari Sabil.
Dikutip dari kamus bahasa Sunda, maneh berarti kata ganti orang kedua, kamu, engkau.
Baca Juga: Bacaan Doa dan Niat Mandi Wajib Usai Berhubungan Intim, Haid, Nifas dan Keluar Mani
Pengajar Sastra Sunda di Universitas Padjajaran, Teddi Muhtadin, kepada Ahda Imran dari Pikiran Rakyat (7-2-2010), mengatakan: tak ada kata ganti orang pertama (pronomina persona) yang tepat digunakan untuk mengekspresikan kedirian seperti itu, kecuali kata ”aing”.
Berbeda dengan kata “aing” yang masuk katagori bahasa Sunda kasar, kata “maneh” masih termasuk ke dalam katagori bahasa Sunda loma. Dengan begitu, penggunaan kata “maneh” masih dapat digunakan dalam perbincangan sehari-hari dengan teman sebaya.
Akan tetapi, tidak disarankan untuk menunjuk kepada orang tua menggunakan kata “maneh”. Kata lain yang dapat digunakan untuk menggantikan kata “maneh” ialah “hidep” atau “anjeun” (basa Sunda lemes) yang berarti “kamu”.
Baca Juga: Arti Kata Chuaks, Bahasa Gaul Viral Di TikTok
Bahasa Sunda, merupakan salah satu bahasa daerah yang memiliki tingkatan bahasa atau disebut juga Undak-Usuk Basa Sunda.
Dalam Undak Usul Bahasa Sunda terdapat tiga tingkatan bahasa yaitu basa Sunda kasar, basa Sunda loma (akrab), dan basa Sunda hormat/lemes (santun).
Maneh, dalam bahasa Sunda, artinya kamu—biasanya diucapkan antar-teman sebaya. Dan kasar bila diucapkan oleh orang yang lebih muda kepada orang yang lebih tua.
Perkataan 'maneh' dalam bahasa Sunda itu dinilai tak pantas dan diduga jadi penyebab dirinya diberhentikan sebagai guru.
Demikian ulasan mengenai arti kata maneh dalam bahasa Sunda yang menyebabkan seorang guru asal Cirebon dipecat usai menyebut maneh ke Ridwan Kamil.
***