2.300 Korban Tewas Akibat Gempa Turki, Pengungsi Menderita Akibat Musim Dingin

- 7 Februari 2023, 14:58 WIB
Pasca gempa Turki, tim penyelamat berhasil mengevakuasi 2.316 korban tewas, dan 6000 korban selamat
Pasca gempa Turki, tim penyelamat berhasil mengevakuasi 2.316 korban tewas, dan 6000 korban selamat /Reuters/Sertac Kayar

KILASCIMAHI - Jumlah korban tewas akibat gempa yang melanda Turki pada Senin 6 Februari 2023 dini hari waktu setempat terus bertambah. Tim penyelamat telah melakukan evakuasi terhadap 2.316 korban tewas dibawah reruntuhan akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,8.

 Sebanyak 5.500 bangunan runtuh akibat gempa dahsyat yang melanda Turki wilayah selatan ini. 

Sebanyak 6.400 warga berhasil diselamatkan dari reruntuhan bangunan pasca gempa Turki yang juga berdampak terhadap negara tetangganya, Suriah.

''Di Turki, jumlah korban tewas mencapai 2.316, kata AFAD, menambahkan sekitar 12.000 orang terluka. Sedikitnya 1.293 orang dilaporkan tewas di Suriah,'' ungkap salah seorang pejabat AFAD, Orhan Tatar seperti dikutip dari Aljazeera, Selasa 7 Februari 2023.

Baca Juga: Ternyata Gempa Turki Telah Diprediksi 3 Hari Sebelumnya Oleh Seorang Peneliti

 

Gempa bumi Turki ini terjadi dikala musim dingin melanda Turki. Tim penyelamat langsung bergerak cepat melakukan pencarian korban di tengah cuaca dingin yang melanda.

 

Gempa berkekuatan besar terjadi di wilayah Turki selatan , dan wilayah Suriah tenggara. Bencana gempa Turki yang terjadi kali ini adalah bencana terbesar dan terburuk dalam satu dasawarsa terakhir.

Bencana gempa bumi Turki kali ini diperkirakan menelan ribuan korban jiwa , yang dimana hampir seluruh bangunan terdampak gempa luluh lantah , rata dengan tanah . Diantara puing reruntuhan diperkirakan banyak korban yang berjatuhan akibat gempa .

Dilansir dari Al-Jazeera Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut gempa kembar hari Senin sebagai "bencana terbesar" sejak gempa bumi Erzincan 1939, yang menewaskan sekitar 33.000 orang.

Gempa berkekuatan 7,7 SR pertama, yang berpusat di provinsi Kahramanmaras di tenggara Turki, meruntuhkan seluruh blok apartemen di beberapa kota dan menumpuk lebih banyak kehancuran pada jutaan warga Suriah yang terlantar akibat perang bertahun-tahun.

Cuaca musim dingin yang membeku membuat para korban semakin menderita , dimana proses evakuasi sedikit terhambat karena faktor cuaca . Dimana salah satu wilayah terdampak adalah tempat dimana warga ribuan warga Suriah bermukim .

Baca Juga: Profil Harun Yahya, Pemimpin Aliran Sesat Turki Yang Divonis 8.658 Tahun

Turki, sementara itu, adalah rumah bagi jutaan pengungsi Suriah akibat perang saudara.

Huseyin Yayman, seorang legislator dari provinsi Hatay Turki, mengatakan beberapa anggota keluarganya terjebak di bawah reruntuhan rumah mereka yang runtuh.

“Ada begitu banyak orang lain yang juga terjebak,” katanya kepada televisi HaberTurk melalui telepon. “Banyak bangunan yang rusak. Orang-orang berada di jalanan. Hujan, ini musim dingin.”

Gempa bumi pertama terjadi sebelum matahari terbit dalam cuaca buruk dan diikuti pada sore hari oleh gempa besar berkekuatan 7,6 skala Richter pada siang hari, menurut Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD).

Gempa kedua merobohkan lebih banyak bangunan dan, seperti yang pertama, terasa di seluruh wilayah, membahayakan penyelamat yang berjuang untuk menarik korban dari puing-puing.

Selain Kahramanmaras, provinsi tenggara Gaziantep , Diyarbakir, Elazig, Malatya, Adıyaman, Kilis, Hatay, Osmaniye, dan Bingol juga dilanda gempa.

Di Turki, jumlah korban tewas mencapai 2.316, kata AFAD, menambahkan sekitar 12.000 orang terluka. Sedikitnya 1.293 orang dilaporkan tewas di Suriah.

Pejabat AFAD Orhan Tatar mengatakan dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada Senin malam, lebih dari 5.500 bangunan runtuh. Lebih dari 6.400 orang diselamatkan dari bangunan yang runtuh di tenggara Turki.

Baca Juga: Dampak Perang Rusia-Ukraina, 1.600 Karyawan Diminta Mundur Oleh Pabrik Sepatu Terbesar di Asia Tenggara!

Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan wilayah itu merasakan setidaknya 145 gempa susulan, menambahkan tiga gempa lebih kuat dari 6.

Ribuan Pengungsi Kebingungan

Turki merupakan rumah bagi jutaan pengungsi Palestina dan Suriah
Turki merupakan rumah bagi jutaan pengungsi Palestina dan Suriah

 Ahmed al-Khatib, produser Al Jazeera di Gaziantep Turki, mengatakan orang-orang yang selamat dari bencana tidak tahu harus pergi ke mana.

“Anda melihat ratusan dan ribuan mobil keluar masuk jalanan. Orang tidak merasa aman bahkan di dalam masjid atau gedung pemerintah dan mereka lebih suka berdiri di luar. Dan sekarang di bawah nol derajat, terlalu dingin. Ketika saya berbicara dengan Anda, saya gemetar, ”katanya.

Di sisi Suriah , wilayah yang diserang terbagi antara wilayah yang dikuasai pemerintah dan kantong terakhir yang dikuasai oposisi negara itu, yang dikelilingi oleh pasukan pemerintah yang didukung Rusia.

Hampir 1.300 orang tewas di Suriah, menurut angka dari pemerintah Damaskus dan White Helmets, petugas penyelamat yang berlokasi di wilayah barat laut yang dikendalikan oleh pasukan oposisi.

Ratusan keluarga masih terperangkap di reruntuhan, kata White Helmets dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Pidato Sambutan Gus Yahya di Harlah NU 2023,Netizen:The Shock of Mind,Sosok Santun Berubah Jadi Singa Podium

El Mostafa Benlamlih, koordinator residen dan kemanusiaan PBB di Suriah, mengatakan infrastruktur rusak parah di seluruh wilayah.

“Air [sumber] telah rusak. Kami sangat mengandalkan tangki air. Banyak dari mereka yang membutuhkan perbaikan serius atau perlu diganti,” katanya kepada Al Jazeera.

Dia menambahkan bahan bakar tidak tersedia dan beberapa rumah sakit rusak. “Kami membutuhkan banyak bantuan di sini.”

Suhu beku,temperatur yang sangat dingin dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan tim penyelamat untuk menyelamatkan korban selamat yang terperangkap, kata Dr Steven Godby, pakar bahaya alam di Nottingham Trent University. Sulitnya bekerja di daerah yang dilanda perang saudara akan semakin mempersulit upaya penyelamatan, katanya.

Suhu di beberapa daerah diperkirakan turun di bawah titik beku dalam semalam, kondisi yang memburuk bagi orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan atau kehilangan tempat tinggal. Hujan dan salju turun di seluruh wilayah.

Bencana terbaru itu sudah menjadi korban tewas tertinggi akibat gempa bumi di Turki sejak 1999, ketika gempa dengan kekuatan yang sama menghancurkan wilayah Laut Marmara timur yang berpenduduk padat di dekat Istanbul, menewaskan lebih dari 17.000 orang.

Presiden Erdogan menyebutnya sebagai bencana bersejarah dan menyatakan tujuh hari berkabung.

“Setiap orang berusaha dengan sepenuh hati meskipun musim dingin, cuaca dingin dan gempa bumi yang terjadi pada malam hari membuat segalanya menjadi lebih sulit,” katanya.

Erdogan mengatakan 45 negara telah menawarkan bantuan dalam upaya pencarian dan penyelamatan.

Baca Juga: 3000 Porsi Bakso Gratis! Disediakan Muhammadiyah untuk Jama'ah Harlah Satu Abad NU

Dimana salah satu negara yang sudah setiap membantu adalah Rusia , yang dipastikan akan segera memberikan bantuan .

Dinyatakan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, selama seminggu kedepan Turki dalam suasana berkabung Nasional.

Dukungan moril dan materil dari negara sahabat sangat berarti bagi para korban.*

 

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x