Inggris Terancam Bangkrut, 2 Juta Orang Kelaparan Tak Mampu Beli Makanan, PM Boris Johnson Disalahkan

11 Mei 2022, 21:44 WIB
Inggris terancam bangkrut, 2 juta warganya kelaparan, kinerja PM Boris Johnson dipertanyakan //Ben Stansall/ Pool Via/ Pikiran Rakyat

KILASCIMAHI - Mengagetkan, Inggris terancam bangkrut, hal ini dibuktikan 2 juta warganya kelaparan karena tak mampu beli makanan.

Angka ini meningkat sebanyak 57 persen dari data sebelumnya.

Hal ini terjadi akibat kinerja buruk PM Inggris, Boris Johnson yang tak mampu atasi persoalan ekonomi warga.

Jika kinerja pemerintahan masih seperti ini, diperkirakan jumlah warga Inggris yang kelaparan akan terus bertambah.

Baca Juga: Siapa Turah Parthayana, Youtuber yang Ceraikan Istri yang Diduga Selingkuh dan Bawa Kabur Uang, Ini Profilnya

Seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com, disebutkan
bahwa kondisi ini terungkap melalui sebuah survei yang baru-baru ini diumumkan.

Diketahui, Britania Raya kini tengah dihadapkan pada biaya hidup yang terus merangkak naik.

Survei terbaru menunjukkan adanya peningkatan sebesar 57 persen dari jumlah orang-orang yang tidak bisa membeli makanan per harinya.

Dari data yang terkumpul, sekitar 7,3 persen kesulitan untuk mendapatkan makanan pada tiga bulan pertama tahun 2022.

Berdasarkan pernyataan dari sekretaris negara yang sudah pensiun, Jonathan Ashworth, survei ini menunjukkan kesulitan hidup yang diderita banyak warga Inggris belakangan ini.

Ia juga menyinggung kinerja Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson yang dinilai tidak memiliki apapun untuk mengatasi permasalahan yang krusial.

“Boris Johnson harusnya yang bertanggung jawab seputar krisis ini, namun dia tidak punya solusi untuk membenahinya,” kata Jonathan Ashworth.

Baca Juga: CEO Bandara Jeddah Dipecat Diduga Telantarkan Calon Jamaah Haji, Bagaimana Nasibnya Sekarang Ya?

Survei ini dilakukan oleh perusahaan penyedia energi Inggris, yang mendesak pemerintah untuk membantu masyarakat yang terdampak atas kenaikan biaya hidup sejak musim dingin lalu.

Adapun jumlah kenaikan hidup ini diperkirakan mencapai 1.000 euro.

Dengan krisis biaya hidup ini, pasukan pemadam kebakaran telah disiagakan untuk mengantisipasi kebakaran.

Hal ini merupakan tindak lanjut dari kasus seorang pria yang membakar kayu rumahnya sendiri agar tetap hangat.

Angka survei ini sendiri turut dibandingkan dengan minggu pertama lockdown.

Pada Maret 2020, tercatat ada 15 persen keluarga yang kesulitan membeli makan.

Sementara kini, angka tersebut mencapai 13,8 persen. Sedangkan keluarga yang tidak makan sama sekali berada di bawah 3 persen, kini merangkak menjadi 4,6 persen.

Padahal pada awal lockdown, angka-angka ini disebabkan oleh kelangkaan pasokan.

“Peningkatan kerawanan pangan yang sangat cepat sejak Januari menunjukkan situasi bencana bagi keluarga," kata Direktur Eksekutif Food Foundation, Anna Taylor dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian.

Baca Juga: 300-400 Jamaah Haji Asal Indonesia Meninggal Setiap Musim Haji, Kemenkes: Tahun Ini Harus Ditekan

"Kerawanan pangan menempatkan keluarga di bawah tekanan mental yang ekstrem dan memaksa orang untuk bertahan hidup dengan kalori termurah, hal ini menyebabkan masalah Kesehatan di masyarakat,” sambungnya lagi.***

 

Tulisan ini sudah ditayangkan di Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul 2 Juta Orang Di Inggris Kelaparan Karena Tak Mampu Beli Makanan PM Boris Johnson Disalahkan

Editor: Riffa Anggadhitya

Tags

Terkini

Terpopuler