Ini Pesan Terakhir Bima dan Ayu yang Disampaikan Melalui Om Hao saat Menelusuri Lokasi Asli KKN di Desa Penari

- 28 Mei 2022, 16:34 WIB
Alasan Ayu dipilih jadi penari oleh Badarawuhi karena masih perawan? begini kata Om Hao
Alasan Ayu dipilih jadi penari oleh Badarawuhi karena masih perawan? begini kata Om Hao /Instagram/@kknmovie

KILASCIMAHI - Berikut ini pesan terakhir dari Bima dan Ayu yang disampaikan melalui pakar supranatural, Om Hao yang menelusuri lokasi asli KKN di Desa Penari.

Seperti diketahui, Om Hao bersama tim Kisah Tanah Jawa mendatangi lokasi asli KKN di Desa Penari yang berada di Kota B.

Selain sempat kerasukan Badarawuhi, Om Hao pun berbincang dengan Bima dan Ayu yang arwahnya masih berada di lokasi asli KKN di Desa Penari.

Dikutip dari Kanal Youtube Kisah Tanah Jawa yang berjudul Perjalanan Kisah Tanah Jawa di Desa Penari yang diposting pada 27 Mei 2022, disebutkan bahwa Om Hao menelusuri lokasi asli KKN di Desa Penari ini pada malam hari bersama tim.

Baca Juga: Om Hao Bongkar Lokasi Asli dan Isi Perjanjian Antara Bima dengan Badarawuhi dalam KKN di Desa Penari

Dari hasil penelusurannya, di lokasi ini digunakan sebagai lokasi KKN pada 2008. Tapi, pada 2010, desa ini ditinggalkan oleh masyarakat karena ada program bedol desa dan karena ada kasus mahasiswa KKN yang melanggar aturan sehingga menimbulkan kematian 2 mahasiswa.

Menurut Om Hao, di lokasi KKN di Desa Penari ini terdapat banyak situs keramat yang memang dijaga oleh masyarakat termasuk oleh para makhluk halus.

''Jadi ada semacam perjanjian, kalau sudah malam hari itu giliran dari para mahkluk halus menjaga tempat ini,''jelas Om Hao.

Dikatakan Om Hao, di lokasi ini ada dua desa, yakni desa penari dan desa gaib.

''Di Desa Penari ini suka ada pagelaran yang bukan hanya ditujukan untuk manusia, tapi juga untuk penghuni desa gaib,''jelas Om Hao.

Hanya saja, kata dia, terkadang para penari ini kerasukan para penghuni dari desa gaib. Kemudian, ada beberapa kejadian para penari yang kerasukan ini, satu minggu kemudian sakit keras dan meninggal.

Baca Juga: Pantas Baradawuhi Menunduk Hormat Kepada Mbah Dok Yang Merupakan Sosok Jin Leluhur, Ini Kata Ustadz Faizar

Selain fakta-fakta ini, Om Hao juga mendapati sebuah fakta baru yang mencengangkan. Semula, Om Hao tangannya bergerak mengikuti gerakan tari.

Tangan kiri bergerak lebih luwes seperti gerakan tari wanita. Sedangkan tangan kanan bergerak lebih tegas seperti gerakan tari seorang pria.

''Tadi saya diajak menari oleh Badarawuhi dan pasangannya, Badarawui. Jadi mereka itu seperti sepasang naga, yang ekornya itu saling berkaitan,''jelas Om Hao.

Menurut Om Hao, pasangan siluman ular ini ditugaskan oleh sosok yang lebih sakti lagi untuk menjaga tempat ini.

Kepada para mahasiswa KKN yang berjumlah 14 orang ini, kata Om Hao, sesepuh desa sudah mengingatkan supaya tidak boleh melanggar aturan desa.

Termasuk, kata dia, sebelum Magrib harus sudah pulang ke pemukiman warga.

''Tapi ada sepasang mahasiswa yang melanggar dengan cara mandi dan berhubungan badan di Sendang, dekat sungai pada malam hari,''jelas Om Hao.

Jika mengikuti alur cerita yang ditulis SimpleMan, sepasang mahasiswa KKN ini adalah Bima dan Ayu.

Awalnya, Bima mandi di Sendang. Tapi, lama kelamaan Ayu yang memang menyukai Bima akhirnya menemani mandi dan malah jadi berhubungan badan.

Pelanggaran ini, kata Om Hao, tidak saja melanggar aturan desa tapi juga melanggar aturan desa gaib yang ada di sini.

Badarawuhi, sosok siluman ular penjaga desa gaib ini mengancam Bima untuk bisa memuaskannya jika ingin permasalahan selesai.

Tapi persoalannya, setelah melayani Badarawuhi, Bima mengambil mahkota kawaturih milik siluman ular ini.

Kawaturih ini nantinya akan Bima gunakan untuk memikat Widya, teman KKN yang ia sukai.

Tapi, hal ini diketahui oleh Nur, teman Bima yang memiliki jin khodam penjaga.

Baca Juga: Seram Banget, Aulia Sarah Bertemu Badarawuhi Asli, Begini Ceritanya

Akhirnya, Bima dan Ayu diminta untuk meminta maaf kepada para penjaga lokasi KKN di Desa Penari. Tapi, permintaan maaf mereka tak diterima.

''Ngga semudah itu kata sosok siluman (Badarawuhi). Karena mahkotanya sudah diambil,''jelas Om Hao.

Akhirnya, Bima dan Ayu dijadikan budak Badarawuhi di desa gaib ini.

''Yang laki-laki harus mengawini Badarawuhi dan memiliki anak ribuan ular. Sedangkan yang perempuan menjadi penari di desa gaib ini,''jelas Om Hao.

Kepada Om Hao, Bima dan Ayu ini sempat menyatakan penyesalan atas pelanggaran yang telah mereka lakukan.

Mereka pun berharap tidak ada kejadian lagi seperti mereka yang terjadi.

Om Hao pun meminta kepada masyarakat supaya mau mempelajari sejarah termasuk adat kebiasaan di suatu daerah yang akan dikunjungi.

Baca Juga: Mengejutkan, Ternyata Badarawuhi di KKN di Desa Penari Asli Miliki Pasangan Jin Laki-Laki, Ini Kata Om Hao

''Jadi daerah ini memang keramat. Sayangnya, mahasiswa KKN itu tidak mau mempelajari dan menghormati. Padahal seperti pepatah, dimana bumi dipijak disitu langit di junjung,''pungkas Om Hao.

Demikian pesan terakhir dari Bima dan Ayu melalui Om Hao yang menyatakan penyesalannya atas perbuatan mereka melanggar aturan dan tata krama di Desa Penari.

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah