Hanya saja, kata dia, terkadang para penari ini kerasukan para penghuni dari desa gaib. Kemudian, ada beberapa kejadian para penari yang kerasukan ini, satu minggu kemudian sakit keras dan meninggal.
Selain fakta-fakta ini, Om Hao juga mendapati sebuah fakta baru yang mencengangkan. Semula, Om Hao tangannya bergerak mengikuti gerakan tari.
Tangan kiri bergerak lebih luwes seperti gerakan tari wanita. Sedangkan tangan kanan bergerak lebih tegas seperti gerakan tari seorang pria.
''Tadi saya diajak menari oleh Badarawuhi dan pasangannya, Badarawui. Jadi mereka itu seperti sepasang naga, yang ekornya itu saling berkaitan,''jelas Om Hao.
Menurut Om Hao, pasangan siluman ular ini ditugaskan oleh sosok yang lebih sakti lagi untuk menjaga tempat ini.
Kepada para mahasiswa KKN yang berjumlah 14 orang ini, kata Om Hao, sesepuh desa sudah mengingatkan supaya tidak boleh melanggar aturan desa.
Termasuk, kata dia, sebelum Magrib harus sudah pulang ke pemukiman warga.
''Tapi ada sepasang mahasiswa yang melanggar dengan cara mandi dan berhubungan badan di Sendang, dekat sungai pada malam hari,''jelas Om Hao.
Jika mengikuti alur cerita yang ditulis SimpleMan, sepasang mahasiswa KKN ini adalah Bima dan Ayu.