Seram Banget, Beginilah Penampakan Anak Bima dan Badarawuhi dalam Kisah KKN di Desa Penari

- 24 Mei 2022, 21:37 WIB
Inilah penampakan anak Bima dan Badarawuhi dalam kisah KKN di Desa Penari
Inilah penampakan anak Bima dan Badarawuhi dalam kisah KKN di Desa Penari //Tangkapan Layar Youtube/MD Pictures

Mbah Buyut yang sedang bersama Pak Prabu menjelaskan arti Kawaturih dan Selendang Badarawuhi pada Nur.

“Kawaturih dan Selendang Hijau yang kamu temukan, Nduk, adalah milik Badarawuhi. Benda itu digunakan oleh dia untuk membujuk dan merayu,” tutur Mbah Buyut.

Menurut penjelasan Mbah Buyut, perempuan yang mengenakan Kawaturih dan Selendang Badarawuhi membuat laki-laki tidak bisa menolak pesona pemakainya.

“Mengejutkan benda itu bisa keluar dari Tapak Tilas, karena seharusnya tidak ada yang boleh mengunjungi tempat itu lagi. Bahkan saya pun sudah berjanji tidak akan melewati tempat itu,” imbuh Mbah Buyut.

Sementara dari versi Widya, ia melihat secara langsung Bima setelah menikahi dengan Badarawuhi.

Baca Juga: Beredar di Sosial Media Wajah Asli Bima dan Ayu dalam Kisah Nyata KKN di Desa Penari Dari Keterangan SimpleMan

Widya melihat dari jauh, di bawah sanggar, ada sebuah gubuk, berpintu.
Widya mendekatinya, namun enggan membukanya, ia mengelilingi gubuk itu, dari dalam gubuk, terdengar suara Bima, di ikuti suara perempuan mendesah, sangat jelas, namun Widya tidak bisa melihat apa yang ada di dalam sana.

leher Widya perlahan semakin berat, dan berat.
saat Widya masih bersusah payah mencari cara untuk melihat, nasib baik, Widya menemukan beberapa celah kecil untuk mengintip, darisana Widya menyaksikanya langsung, Bima, sedang berendam di Sinden (Kolam) di sekitarnya, ia di kelilingi banyak sekali ular besar.
melihat itu Widya kaget, dan parahnya, Bima menatap lurus ke tempat Widya mengintip, semua ularnya sama, seperti yang Widya rasakan, mereka tahu, ada tamu tak di undang.

ia melihat mbah Buyut yang tampak mengangguk. seperti memastikan.
“koncomu, ngelakoni larangan sing abot, larangan sing gak lumrah gawe menungso opo maneh bangsa demit” (temanmu, melakukan pantangan yang tidak bisa di terima manusia, apalagi bangsa halus) kata mbah Buyut sembari geleng kepala.

“paham ndok” (paham nak)

Halaman:

Editor: Intan Augustine Aida Suphi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah