Di sana, Bima mengaku kepada Nur bahwa ia bertemu dengan sosok penari cantik.
Penari ini bersedia membantu Bima untuk mendapatkan Widya. Caranya, ia menyerahkan kawaturih, mahkota penari yang dipasang di lengan kepada Bima.
Bima pun diminta untuk menyerahkannya kepada Widya.
Tapi, Bima tampaknya malu untuk menyerahkannya secara langsung. Ia pun meminta kepada Ayu, teman satu program kerja (proker) untuk menyerahkannya kepada Widya.
Ayu tak menyerahkannya kepada Widya. Ternyata, Ayu suka kepada Bima. Bahkan, Ayu pun diberi selendang penari berwarna hijau.
Singkat cerita, Nur teman Bima berhasil menemukan kawaturih milik Badarawuhi ini di tas Widya. Mungkin, Ayu akhirnya menyimpannya di sana setelah dimarahi Bima.
Oleh Nur, kawaturih dan selendang hijau yang ia juga temukan di tas Ayu, ia bawa ke Pak Prabu, kepala desa di lokasi KKN.
Tentu saja, Pak Prabu kaget dan segera memanggil Mbah Buyut, tetua yang ada di sana.