Network
KILASCIMAHI - Beredar viral, kasus kekerasan perundungan atau bullying yang terjadi pada bocah kelas 3 SD IT Diniyyah Al-Azhar Jambi dinyatakan meninggal dunia akibat kejadian tersebut.
Berdasarkan unggahan foto viral yang tersebar di media sosial Facebook Annisa Febriani, Anzalia yang disapa akrab Khayla dinyatakan meninggal dunia setelah menjadi korban bullying oleh teman-temannya.
Usai kepalanya didolak ke dinding kelas, anak SD di Jambi korban bullying ini langsung menangis dan langsung pendarahan di bagian kepala yang tiba-tiba tanpa ada keluhan.
"Sekian bulan kakak Khayla pergi untuk selama-lamanya. Sekarang baru terungkap penyebab pendarahan di kepala yang datang tiba-tiba tanpa ada keluhan atau penyakit bawaan yang menyebabkan kakak meninggal," tulis Annisa Febriani melalui akun Facebooknya yang viral, pada Jumat 1 April 2022.
Baca Juga: VIRAL di Facebook, Seorang Bocah Perempuan Kelas 3 SD di Jambi Meninggal Dunia Akibat Bullying
Annisa mengatakan, korban alami bullying oleh teman perempuannya sejak dari kelas 2 SD.
"Ternyata dari kelas 2 SD kakak Khayla dibully oleh teman perempuan sekelasnya," terang dia.
Dari kejadian kekerasa bullying yang terjadi oleh anak-anak sekolahan, hal ini membuat netizen makin geram dengan kejadian tersebut.
Berikut inilah tanggapan netizen dari kasus bullying yang dialami oleh Khayla bocah kelas 2 viral di Facebook.
"Naudlubillahimindzalik, emang bully tuh ortu si anaklah yg paling bisa melindungi, bukan berharap ke pihak sekolah apalagi lingkaran pertemanan anaknya emang toxic," tutur akun Windi Utami.
"terasa sekali pernah jadi korban bullying juga, meski gak separah hingga main fisik.. tapi tekanan mental itu luar biasa, menentukan masa depan kita," kata Dasilva Sandrafera.
"Kita harus perhatian ke anak... Sekecil apapun perubahan sikap anak," tulis MeiDy Yanuar.
"Smoga di tempatkan di surga Allah y nak..," kata PiePie MieMie Recare.
"semoga ibu tabah dan semoga anaknya husnul khotimah," kata Meikarta Dina.
"Geregetan sama anak yg ngebully," terang Ravi Hibran.
"Saya nangis baca nya," ungkap Oktaviana Parulian Simanjuntak.***
