Kengerian Widya Part 3, Meninggalkan Arwah Ayu dan Bima Bersama Badarawuhi di Hutan KKN di Desa Penari

15 Mei 2022, 16:06 WIB
Kengerian Widya parti 3, arwah Ayu dan Bima tak bisa kembali karena melanggar perjanjian dengan Badarawuhi dalam cerita KKN di Desa Penari //Tangkap Layar Youtube MD Pictures/PortalPurwokerto.com

KILASCIMAHI - Kengerian Widya di part 3 ini merupakan kisah yang paling menyedihkan karena harus meninggalkan Ayu dan Bima bersama Badarawuhi di Hutan KKN di Desa Penari.

Widya menjadi salah satu sumber utama dalam kisah nyata tentang KKN yang viral di media sosial hingga dijadikan tayangan layar lebar.

Widya juga telah menjadi saksi utama bagaimana nasib Bima dan Ayu setelah membuat perjanjian dengan Badarawuhi di KKN di Desa Penari.

Berikut ini KilasCimahi.com akan sajikan alur cerita kengerian yang dialami Widya selama KKN di Desa Penari, mulai dari mengalami peristiwa mmistis hingga bertemu Badarawuhi, siluman ular penjaga hutan.

Baca Juga: Merinding Versi Widya Part 1, Suara Gamelan Di Hutan Saat Mengikuti Bima Bertemu Badarawuhi KKN di Desa Penari

Tulisan ini berdasarkan kisah nyata yang ditulis ulang oleh akun twitter SimpleMan. Tulisan ini dibuat berdasarkan pengakuan Widya yang mengalami berbagai peristiwa horor dan mistis selama KKN di salah satu desa terpencil dekat hutan di salah satu daerah di Jawa Timur.

Berikut ulasannya:

Wahyu emosi. Dia marah mengetahui kelakuan Bima dan Ayu.

"Goblok!! Bima karo Ayu asu!! kakean ngen***t!!" (bodoh!! Bima sama Ayu itu Anj*ng!! kebanyakan ngen***t)

Kaimat itu, yang mereka semua pikirkan malam itu. Meski yang diucapkan Wahyu itu kasar, namun tidak ada yang keberatan dengan semua itu.

Terlebih masalah tersebut sudah sampai ke pihak kampus, bahkan ke keluarga Bima dan Ayu.

Pak Prabu menceritakan bahwa kronologi kejadian itu sudah tidak bisa mereka bendung. KKN yang menjadi tanggung jawab beliau, harus sampai, ke semua orang yang terlibat.

Meski awanya Nur mencoba memohon agar masalah ini jangan sampai keluar dulu, namun hilangnya Widya, membuat Pak Prabu akhirnya menyerah dan memilih melaporkanya.

Lalu apa yang terjadi sama Ayu dan Bima? Pagi itu, serombongan mobil datang. Mereka adalah keluarga sekaligus Panitia KKN yang sudah mendengar semua ceritanya dari Pak Prabu.

Ayu masih terbaring, matanya melotot, namun tubuhnya masih seperti orang lumpuh, Bima masih kejang-kejang.

Pemilik akun Twitter @simpleMan yang menceritakan kejadian KKN di Desa Penari mengakhiri ceritanya.

"Ada yang mau lihat foto mereka? maaf maaf, Aib!!" tulisnya.

Baca Juga: Kengerian Widya Part 1, Ikuti Bima di KKN di Desa Penari, Ada Suara Gamelan dan Bertemu Badarawuhi di Hutan

Dia melanjutkan, soal mobil, gw gak paham. Intinya mereka dijemput paksa, KKN mereka dicoret, gw bakal lanjutin akhir ceritanya saja ya, sama yang bersangkutan.

Diselesaiin saja malam ini, biar gw bisa fokus kerja lagi. Tapi serius pengen lihat foto mereka?

Gw cuma moto dari hape, karena fotonya dicetak di art paper, dan gw cuma bisa bilang, Bima sama Ayu, cantik dan ganteng memang.

Karena itu gw berani gambarin fisiknya si Bima.

Gw lanjut ya, sebenarnya proses penjemputan gak semudah yang bakal gw tulis, karena pihak keluarga Bima maupun Ayu, marah besar, mereka tidak terima anaknya dibikin seperti ini.

Bahkan pihak kampus juga kena, karena kasusnya benar-benar hampir dibawa ke media nasional.

Widya, Nur sampai harus mohon agar Ayu dan Bima dibiarkan tetap tinggal disini, yang konon kata Mbah Buyut bisa saja balaknya diambil sewaktu waktu.

Baca Juga: Orang Yang Punya 5 Ciri Ini Dilindungi Khodam Seperti Nur KKN di Desa Penari, Sinak Ulasannya

Namun, dari pihak keluarga Ayu dan Bima, tidak mau lagi. Mereka tetap membawa Ayu dan Bima. Hasilnya? Ayu hanya bisa tidur dengan mata terbuka terus menerus.

Widya pernah diceritain oleh ibunya, bahwa kadang, ia melihat mata Ayu meneteskan air mata, tapi setiap di tanya, dia hanya diam tak menjawab.

Ayu akhirnya meninggal setelah 3 bulan dirawat. Abangnya, merasa bersalah sampai hampir mau mengamuk di desa itu.

Pak Prabu pun sama. Seharusnya sejak awal, saat Ayu memohon diizinkan KKN di sana ia menolak. Alasanya memang tempat itu tidak baik untuk ditinggali mereka yang masih bau kencur.

Bima?? bagaimana?? meninggal juga. Malam sebelum dia meninggal, Bima teriak minta tolong, tapi ketika ditanya, kenapa dan minta tolong apa?

Bima berteriak ular, ular, ular, ia meninggal lebih dulu dari Ayu, tubuhnya dikebumikan. Orangtuanya awalnya masih mau memperpanjang-masalah ini sama pihak kampus, tapi akhirnya di cabut, dengan catatan, KKN tidak lagi di adakan di timur jawa lagi.

Baca Juga: Video Zinidin Zidan Diduga Mempermainkan Suara Adzan Viral di TikTok, Netizen: Mau Lawan Umat

Sejak saat itu, kampus ini hanya memperbolehkan KKN ke arah barat, tidak lagi timur, apalagi Desa yang jauh.

Ada hal yang bikin gw radak susah gambarin adalah, narasumber (Widya) disamarkan. Setiap beliau bercerita, beliau hanya menceritakan intinya, dan gw harus ngatur ulang ceritanya agar nyambung.

Terlepas dari itu, gw inget, tiap dia cerita, ia gugup seperti -tidak mau mengulang peristiwa itu. Apapun itu, gw berharap cerita ini mengandung hikmah bagi kalian yang membacanya,

Untuk peserta KKN-nya pun sebenarnya bukan 6 orang, tapi 14 orang, gw perpendek untuk mempersingkat cerita beliau yang saling berkaitan satu sama lain.

Untuk kesalahan, pengetikan, dan bikin kentangnya, gw mohon maaf sebesar-besarnya.

Memang benar, manusia itu merasa besar, padahal sesungguhnya ada kebesaran lain yang membuat manusia gak ada apa-apanya di balik kalimat kecil.

Dimanapun kalian berada, junjung tata krama-saling menghormati, saling menjaga satu sama lain, dan senantiasa bersikap layaknya manusia yang beradab.

Baca Juga: Benarkah Wujud Asli Badarawuhi Adalah Penari Cantik? Ini Gambaran Sebenarnya Diungkap Om Hao

gw simple_Man undur diri, untuk waktu yang tidak di tentukan.

(kalau yang bersangkutan memperbolehkan post fotonya, akan gw post kok nanti) sampai jumpa.***

 

Editor: Riffa Anggadhitya

Tags

Terkini

Terpopuler