KILASCIMAHI - Bagaimana dengan nasibnya Bima KKN Desa Penari? simak ulasannya disini.
Dari cerita asli KKN di Desa Penari karya SimpleMan, Bima awalnya menyukai Widya, namun dengan segala cara yang dilakukan oleh Bima hingga akhirnya Bima memelet Widya dengan mengunjungi Tapak Tilas.
Sebelumnya Bima dan Ayu sering berdua karena memiliki proker yang sama di Desa Penari, sampai ketika mereka melakukan kesalahan yang sangat fatal hingga membuat Badarawuhi marah.
Kesalahan yang diperbuat oleh Bima dan Ayu adalah berbuat asusila di dalam Tapak Tilas yang keramat di Desa Penari.
Baca Juga: Jadwal dan Harga Tiket Film KKN di Desa Penari Bioskop XXI Semarang Hari Ini, Rabu 11 Mei 2022
Dalam thread Twitter SimpleMan, dari penuturan Widya bahwa nasib Bima dan Ayu telah terjebak di dalam lelembut Desa Penari.
Mbah Buyut yang membatu Widya lepas dari cengkeraman Desa Penari mengatakan karena atas sikap Bima dan Ayu yang tidak ada tata krama nya maka ruh mereka tidak dapat kembali.
Sebagai gantinya Bima harus mengawini atau menikahi Badarawuhi dan melahirkan ribuan anak ular.
"Bima harus mengawini Badarawuhi, anaknya itu berwujud ular, sekali melahirkan, bisa lahir ribuan ular," kata Mbah Buyut pada Widya dalam thread Twitter SimpleMan.
"salah temanmu sendiri, jadi sekarang mereka harus tanggung jawab," sambungnya.
Baca Juga: Penampakan Sosok Wanita Saat Mirror Selfie Usai Nonton Film KKN di Desa Penari yang Viral di TikTok
Sedangkan pada Ayu, lanjut Mbah Buyut, sebagai hukumannya Ayu harus menari mengelilingi hutan setelah Maghrib menuju malam hari untuk menggantikan posisi Badarawuhi.
"Ayu sekarang harus menari mengelilingi Hutan ini," jelas Mbah Buyut.
"tampil, menari, di setiap jengkal tanah ini," terangnya.
Saat itu, raga Bima dan Ayu dibawa pulang oleh kedua orang tuanya ke rumahnya masing-masing setelah pelaksanaan kegiatan KKN.
Baca Juga: Benarkah Ini Foto Asli Mahasiswa KKN di Desa Penari, Simak Ulasannya Berikut Ini
Setelah dirumah, untuk kondisi Ayu, ia hanya bisa tidur dengan mata terbuka terus menerus, Widya pernah di ceritain oleh ibunya, bahwa kadang, ia melihat mata Ayu meneteskan air mata, tapi, setiap di tanya, dia hanya diam, tak menjawab, Ayu akhirnya meninggal setelah 3 bulan di rawat. abangnya, merasa bersalah.
Sedangkan pada Bima, Bima meninggal lebih duluan daripada Ayu, raganya dikuburkan dengan layak. Sebelum Bima meninggal, Bima sempat alami kejang-kejang dan berteriak ular, ular, ular.
Begitulah nasib Bima dan Ayu saat ini di Desa Penari setelah melaksanakan KKN.***