Buru-Buru Pulang dari RSPAD, Dedi Mulyadi Pakai tongkat untuk Temui Hakim, Ada Apa Ya?

30 Januari 2022, 07:05 WIB
Dedi Mulyadi saat pertama kali bertemu Muhammad Hakim Albani, seorang penyintas bibir sumbing yang tegar dan selalu membantu orang tuanya berjualan gorengan asal Purwakarta. /Instagram/@dedimulyadi71

KILASCIMAHI - Dedi Mulyadi, politisi yang juga budayawan Sunda mengaku tidak bisa tenang pasca operasi pembersihan penyumbatan saluran darah ke kepala atau biasa disebut Digital Subtraction Angiography (DSA).

Dedi Mulyadi merasa kepikiran terus Muhammad Hakim Albani, seorang anak penjual gorengan asal Purwakarta.

''Mau pulang, ingat Hakim, belum bayar BPJS,''ujar Dedi Mulyadi sambil berjalan tertatih-tatih keluar dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) dalam tayang youtube d di Kang Dedi Mulyadi Channel yang diunggah pada 27 Januari 2022.

Menurut Kang Dedi Mulyadi, demikian ia biasa disapa, kaki kanannya belum boleh ditekuk pasca operasi, harus diluruskan. Pasalnya, dalam operasi tersebut, Dr Terawan memasukkan alat dari urat nadi besar kaki kanannya menuju saluran otak.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Jadi Politisi Pemilik Subscriber Youtube terbanyak, Jokowi Saja Kalah Apalagi Sahrul Gunawan

Meski belum berfungsi normal, mantan Bupati Purwakarta ini lebih memilih menggunakan tongkat ketimbang menggunakan kursi roda.

Hal ini pun yang ia gunakan saat pulang dari RSPAD dan menemui Hakim dan keluarganya. Hakim merupakan penyintas bibir sumbing.

Meski tidak sama dengan anak-anak yang lain, Hakin setiap harinya berjualan gorengan hasil olahan ibunya. Sementara sang ayah bertugas mengemas gorengan itu ke dalam plastik.

Selain itu, ayahnya juga sering mencari ikan di Danau Jatiluhur dengan cara dijala. Keluarga itu berjuang mempertahankan hidup meski dalam kesederhanaan.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Ketua Umum GMBI dan 10 Lainnya Jadi Tersangka

Hakim kini duduk dibangku kelas 3 SD di Purwakarta. Meski memiliki keterbasan dalam berbicara, Hakim mengaku sangat menyukai pelajaran Bahasa Sunda, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.

Sambil bersekolah, Hakim tak pernah ketinggalan berjualan membantu orang tua.

''Hakim masih jualan,''ujar Dedi Mulyadi saat bertemu Hakim.

''Masih. Malah sekarang jualan mainan ( yang bunyinya,red) ooletot,''jawab Hakim dengan suara yang tidak jelas.

''Berapa modalnya, untung ngga,''tanya Dedi Mulyadi lagi.

''Modalnya Rp 100 ribu. Untungnya Rp 30 ribu,''jelas Hakim.

Meski sudah untung, Dedi Mulyadi meminta Hakim tetap berjualan gorengan. Soalnya, itu merupakan jualan pokok. Baru setelahnya jualan mainan.

Baca Juga: Cerita Dibalik Pria Membuka Kaos Tahanan Kejaksaan di Persidangan: Cerai, TBC hingga Colek Bupati Hengky

Sedangkan saat ditanyakan kepada ayahnya mengenai rencana operasi ketiga Hakim, disebutkan bahwa sampai saat ini, Hakim belum memiliki kartu BPJS.

''Dulu operasi pertama dan kedua pakai SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu,red),''jelas ayahnya Hakim.

Hakim, kata Ayahnya, kini harus dioperasi ketiga. Operasi ini untuk menyambungkan gusi dibagian dalam mulut.

''Besok langsung diurusin dibantu didaftarkan BPJS nya. Uang yang kemarin (saya kasih,red) jangan dipakai buat operasi. Pakai aja buat tambah modal atau keperluan yang lain,''kata Dedi Mulyadi kepada orang tua Hakim.

Tak hanya itu, suami dari Anne Ratna Mustika ini menjamin Hakim akan segera dioperasi untuk ketiga kalinya.

''BPJS atau non BPJS, pokokna mah dioperasi weh nya,''ujar Dedi Mulyadi kepada Hakim dan orang tuanya.

Baca Juga: Vaksinasi Covid 19 untuk Anak 6-11 Tahun Lebih Aman

Ke depan, Dedi Mulyadi mengaku akan menjadikan Hakim sebagai anak angkatnya. Ia berharap, Hakim dapat mengajarkan Egi, anak angkatnya yang lain kemandirian.

''Nanti Hakim ajarin Egi jualan ya,''ujar Dedi Mulyadi kepada Hakim.

Dan, hari pertama usai dioperasi pun, Dedi Mulyadi telah menunaikan satu janjinya.

Editor: Riffa Anggadhitya

Tags

Terkini

Terpopuler