Setelah saling mengenal, mereka menjalin hubungan jarak jauh sekitar 1 tahun lamanya, lalu kemudian melangkah ke jenjang lebih serius.
Selanjutnya Anjas dan keluarganya datang ke rumah Dona dan sepakat memberikan mahar sejumlah Rp 35 juta, emas 2 suku, dan uang sejumlah Rp 5 juta untuk diberikan kepada orang tua mempelai wanita untuk seserahan.
"Jadi kami sekeluarga datanglah mutuskan rasan (semi lamaran/pertemuan dua keluarga) sama keluarga wanita itu. Wanita itu pun minta uang (mahar) Rp 35 juta, emas 2 suku dan uang untuk ibunya Rp 5 juta," Jelas Elsa.
Setelah biaya tersebut diberikan kepada dona. Ternyata rencana pernikahan tersebut belum di daftarkan di KUA dengan alasan uang Rp 5 juta yang akan diberikan ke orang tua Dona untuk seserahan masih kurang.
Bahkan calon mempelai wanita juga meminta uang tambahan sebesar Rp 3,4 juta yang katanya untuk membeli ayam dan biaya pengurusan nikah.
H-1 pernikahan Dona kembali meminta kekurangan uang tersebut senilai Rp 6,7 juta.
Anjas pun memenuhi keinginan pihak wanita dengan menyerahkan uang sebesar Rp 6 juta dan masih kurang Rp 700 ribu.
Seketika mempelai wanita marah dengan hal tersebut dan membanting sambil menunjuk-nunjuk calon ibu mertuanya yang tidak lain ibu kandung Elsa dan Anjas.
Sakit hati melihat perlakuan calon istri yang kurang ajar tersebut. Anjas dan keluarganya langsung keluar dari rumah Dona dan langsung membatalkan pernikahan mereka.