Dokter Spesialis Radiologi Faisal Bersiap Terima Sanksi Berat Setelah Terbukti Satu Kamar dengan Wanita Lain

30 Mei 2022, 15:27 WIB
Dokter spesialis radiologi Faisal saat digerebek oleh polisi di sebuah kamar bersama wanita yang bukan istrinya //Teras Gorontalo

KILASCIMAHI - Dokter spesialis radiologi Faisal harus bersiap menerima sanksi berat setelah terbukti satu kamar dengan wanita lain yang bukan istri sahnya.

Sanksi berat ini berkaitan dengan status Dokter spesialis radiologi Faisal yang merupakan seorang ASN atau PNS.

Sebelumnya, Dokter spesialis radiologi Faisal dikabarkan hilang selama 20 hari dan ditemukan satu kamar bersama wanita yang bukan istri sahnya.

Atas perbuatan itulah, dokter Faisal melanggar kode etik atau melakukan indisipliner sebagai ASN di RSUD Mokopido Kabupaten Tolitoli.

Baca Juga: Motif Menghilangnya Dokter Spesialis Radiologi Faisal Diungkap Polisi Berkaitan Dengan Wanita Berinisial U

Dikutip KilasCimahi.com dari Teras Gorontalo, disebutkan bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 tahun 1990 Perubahan Atas PP Nomor 10 tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil.

"Pegawai Negeri Sipil dilarang hidup bersama dengan wanita yang bukan istrinya atau dengan pria yang bukan suaminya sebagai suami istri tanpa ikatan perkawinan yang sah," bunyi Pasal 14 PP Nomor 45 Tahun 1990.

Hidup bersama bisa diartikan sebagai perilaku melakukan hubungan suami istri di luar ikatan perkawinan yang sah yang seolah-olah merupakan suatu rumah tangga.

Masih dalam PP Nomor 45 Tahun 1990, dalam Pasal 15 PP dijelaskan pelanggaran terhadap Pasal 14 yang terkait praktik selingkuh dan kumpul kebo masuk dalam kategori pelanggaran atau hukuman disiplin berat.

PP Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin PNS telah diubah menjadi PP Nomor 53 tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin PNS.

Hukuman berat dalam PP Nomor 53 tahun 2010 adalah berupa penurunan pangkat satu tingkat selama tiga tahun, pemindahan dalam rangka penurunan jabatan, pembebasan jabatan, dan yang terberat yakni pemberhentian.

Dan bukan tidak mungkin, dokter Faisal bisa terancam diberikan sanksi berat pemecatan sebagai PNS oleh Komisi Aparatur Sipil Negara atau KASN.

Berikut kronologi dokter Faisal ditemukan:

Berdasarkan video beredar, dokter Faisal ditemukan tengah bersama wanita berinisial HR di dalam kamar penginapan.

Dalam video 7 detik itu, HS berada di atas tempat tidur di kamar penginapan.

Sementara dokter Faisal lebih dahulu diringkus tim pencari yang dipimpin Kapolsek Paleleh, Ipda Agil Kharie.

Setelah itu, dokter Faisal bersama HS langsung dibawa anggota Polsek Paleleh untuk dimintai keterangan.

Polsek Paleleh dalam keterangannya mengatakan, tujuan dokter Faisal dan HR menginap di Paleleh, untuk beristirahat sehari sebelum melanjutkan perjalanan menuju Gorontalo.

Namun dokter Faisal dan HS sudah ditemukan terlebih dahulu oleh Polsek Paleleh.

Sehingga rencana dokter Faisal mengantarkan HR menuju bandara di Gorontalo lalu terbang ke Makassar, gagal.

Adapun Keterangan polisi sebagai berikut:

Polisi mengakui saat menemukan dokter Faisal, sang dokter bersama seorang wanita berinisial U di dalam kamar penginapan.

 

Baca Juga: Fakta Baru Status Wanita Berinisial U Dalam Kamar Usai Ditemukan Bersama Dokter Spesialis Radiologi Faisal

Seorang wanita berinisial U tersebut, diketahui masih berstatus istri dari seseorang dan tengah dalam proses pengajuan perceraian yang dilakukan oleh pihak perempuan.

Dijelaskan Kapolres Tolitoli AKBP Ridwan Raja Dewa, S.I.K., ditemukannya dokter Faisal, berawal dari informasi masyarakat.

“Pada saat tanggal 25 dokter Faisal berdasarkan informasi masyarakat termonitor di daerah Tomini kemudian tim Polres Tolitoli bergerak ke Kabupaten Parimo, ternyata informasi berikutnya dokter Faisal berada di Moutong lagi," ujarnya.

Dikatakan AKBP Ridwan Raja Dewa, setelah dari Moutong dokter Faisal kembali ke Tolitoli untuk menjemput Saudari berinisial U, tepatnya di jam 01.15 WITA.

"Kemudian bersama dokter Faisal berangkat menuju ke arah Gorontalo namun singgah di Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol dan beristirahat di penginapan 42,” ungkap Kapolres Tolitoli.

Diungkapkan AKBP Ridwan Raja Dewa, karena perjalanan dari Tomini ke Kecamatan Paleleh memakan waktu yang lama, untuk menghindari dokter Faisal berpindah tempat lagi, tim Polres Tolitoli segera berkoordinasi dengan Polsek Palele Polres Buol.

“Tim dari Polres Tolitoli yang berada di Tomini mengikuti jejak dokter Faisal, kemudian karena jarak tempuh dari Tomini menuju ke Palele memakan waktu kurang lebih 8 sampai 9 jam, akhirnya tim Polres Tolitoli menghubungi Kapolsek Palele untuk meminta bantuan mencari dokter Faisal," tuturnya.

"Kemudian Kapolsek Palele bersama timnya mencari dokter Faisal dan ditemukan mobil Xpander putih yang ada di penginapan 42 kemudian di cek ke dalam kamar di temukanlah dokter Faisal bersama dengan seorang wanita,” jelas Kapolres saat konferensi pers, dikutip teras gorontalo dari unggah facebook akun Polres Tolitoli pada Jumat 27 Mei 2022.

AKBP Ridwan Raja Dewa membenarkan telah ditemukannya dokter Faisal bersama seorang wanita berinisial U di sebuah penginapan di Kecamatan Paleleh, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, pada Hari Kamis, 27 Mei 2022.

"Setelah dicek ke dalam kamar ditemukanlah dokter Faisal bersama dengan seorang wanita,” kata AKBP Ridwan Raja Dewa

Dia menjelaskan, wanita berinisial U tersebut, diketahui masih berstatus istri dari seseorang dan tengah dalam proses pengajuan perceraian yang dilakukan oleh pihak perempuan.

Pada saat ditemukannya dokter Faisal, petugas juga menemukan yang alamatnya telah dirubah beralamat di Kecamatan Dampal Selatan, Kabupaten Tolitoli.

Padahal, sebelumnya, dokter Faisal, berdomisili di Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, selain itu juga ditemukan kartu keluarga yang dipalsukan.

“Saat ini kami tengah mendalami terkait pemalsuan dokumen ini, kartu keluarga beserta KTP-nya”.

Baca Juga: Istri Dokter Spesialis Radiologi Faisal Menerima Dengan Lapang Dada dan Meminta Maaf Kepada Warga Tolitoli

Kapolres Tolitoli juga menjelaskan kepada awak media bahwa peristiwa tersebut bukanlah peristiwa lakalantas dan hasil penyelidikan oleh Polres Tolitoli bahwa itu semua adalah rekayasa.

“Bersangkutan membuat cerita itu karena ada masalah keluarga dan juga ada masalah di dalam pekerjaannya," katanya

Dia mengaku, dokter Faisal belum ditetapkan sebagai tersangka, karena belum ada laporan dari pihak istri.

“Untuk penerapan pasal 284 harus berdasarkan pengaduan dan itu akan diproses, ” tambahnya.

Terkait pemalsuan dokumen KTP dan Kartu Keluarga akan didalami oleh Polres Tolitoli, apakah sudah digunakan atau belum, tentunya apabila sudah digunakan dokter Faisal bisa dijerat dengan pasal 263.

“Kami akan gelar perkara dan apabila hasil gelar perkara terbukti kami akan proses kita tidak akan menutup–nutupi perkara ini,” katanya.

Kronologi Hilangnya Dokter Faisal

1. Keterangan Saksi

Diberitakan sebelumnya, dari penuturan saksi yang berhasil dihimpun media ini, terkait dengan hilangnya dokter spesialis radiologi Faisal, Jumat 6 Mei sekira 23.30 WITA, bertempat di tepi jurang jalan poros yang menghubungkan Kabupaten Toli-toli dan Buol, telah ditemukan 1 unit sepeda motor.

Artinya dari penuturan saksi atas hilangnya dokter spesialis radiologi Faisal, berawal dari penemuan 1 unit sepeda motor.

Selain 1 unit sepeda motor, terdapat tas selempang warna hitam, sandal merek Eiger warna hitam, 1 buah kartu vaksin, bernama dokter Faisal dan dokter Cynthia Kornelius.

Belum lagi, ada satu buah kartu korpro atas nama korban, dan kartu pengurus IDI, kartu rumah sakit, satu buah jaket parasut warna biru, helm berwarna merah, tasbih jari warna putih dan cap stempel dokter Faisal warna hijau.

Menurut saksi mata bernama Sari, saat melintasi jalan di Desa itu, dia mendapati adanya sepeda motor yang sudah jatuh di tepi jurang dan masih dalam keadaan menyala.

Belum lagi, seluruh barang-barang milik dokter spesialis radiologi Faisal, masih utuh lengkap dengan sendal yang dipakainya.

Dengan begitu, dia langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Dakopamean dan langsung ditindaklanjuti untuk pergi ke lokasi itu.

"Saya lihat barang-barangnya masih lengkap, namun orangnya tidak ada," kata Sari dilansir Teras Gorontalo.

Dari penuturan saksi inilah, yang menginformasikan ke Polsek Dakopamean. Selanjutnya Polisi langsung menindaklanjuti.

2. Temuan Handphone dan Keterangan Istri Dokter Faisal

Setelah aparat melakukan identifikasi di lokasi kejadian, mereka mendapat handphone milik dokter spesialis radiologi Faisal dan langsung menelepon istrinya.

Tak berselang lama istri dokter Faisal Cyntia Cornelius, langsung datang ke lokasi dan membenarkan kalau motor dan barang itu milik suaminya.

Menurut Cyntia Cornelius, sang suami sekira 22.00 WITA, menuju Desa Lingadan dengan bertujuan untuk memberikan bantuan bagi warga yang terdampak banjir pada akhir Maret lalu.

"Dia sempat pamitan ke saya untuk memberikan bantuan ke masyarakat korban banjir," ujarnya.

Dari keterangan istri dokter Faisal di atas, maka sebelum dokter spesialis radiologi Faisal hilang tanpa jejak, sempat pamitan kepada istrinya.

Baca Juga: Gara-gara Nur, Mbah Dok Ambil Kekuasaan Badarawuhi di Lokasi Asli KKN di Desa Penari, Ini Ulasannya

3. Keterangan Kepala Desa

Kepala Desa Lingadan, Mashuri menerangkan, dokter spesialis radiologi Faisal, memberikan bantuan kepada 35 warga masing - masing menerima uang sekira Rp 500 ribu yang sudah di dalam amplop, dengan total Rp 17,5 juta.

Kemudian, setelah menyerahkan bantuan sekitar jam 23.00 Wita, dokter spesialis radiologi Faisal meninggalkan Desa Lingadan, dengan tujuan Desa Kapas untuk memberikan bantuan kepada warga korban banjir bandang.

Keterangan Polisi Sebelum Dokter Faisal Ditemukan

Sejak hilangnya dokter spesialis radiologi Faisal, Kapolres Toli-toli, AKBP Ridwan Raja Dewa menuturkan, pihaknya terus melakukan pendalaman terkait kasus dokter spesialis radiologi Faisal.

"Kami sedang melakukan pencarian dan telah meminta keterangan sejumlah saksi yang sempat menghubungi dokter Faisal, sebelum dinyatakan hilang," kata AKBP Ridwan Raja Dewa, Rabu 11 Mei 2022.

1. Anjing Pelacak Diturunkan

Untuk mencari dokter spesialis radiologi Faisal, Polisi pun menurunkan anjing pelacak.

Dari temuan sesuai dengan pengendusan anjing pelacak yang diturunkan untuk mencari dokter spesialis radiologi Faisal, aroma tubuh dari dokter spesialis radiologi Faisal, sudah hilang di jalan Dusun Momunu, mengarah ke Toli-toli.

Kapolres Toli-toli Ridwan Raja Dewa, melalui Kasie Humas Anshar Tolah menjelaskan, anjing pelacak tidak mencium aroma tubuh dari dokter spesialis radiologi Faisal, di lokasi kejadian.

"Kemungkinan besar beliau sudah naik kendaraan, karena anjing pelacak sudah tidak lagi mencium bau tubuh dari dokter Faisal," ujar Anshari Tolah, kepada Teras Gorontalo Sabtu, 14 Mei 2022.

Dijelaskan Anshari, dari Dusun Momunu kurang lebih sekira 5 meter, sudah hilang penciuman, ke arah Toli-toli.

"Kalau dikaitkan dengan check point IT dan keterangan saksi korban terlihat di Kilometer 4, bisa diindakasi arahnya ke sana," ujarnya.

2. Polisi Temukan Petunjuk Baru di SIM Card

Atas hilangnnya dokter spesialis radiologi Faisal, tim khusus yang dibentuk Polisi terus bekerja maksimal dalam mengungkap kasus dokter spesialis radiologi Faisal, hilang tanpa jejak.

Baca Juga: Film KKN di Desa Penari Jadi Rebutan Banyak Sutradara, Ini Pengakuan Manoj Punjabi

Terinformasi, Polisi telah menemukan petunjuk baru soal SIM card milik dokter Faisal.

Rupanya, setelah dokter spesialis radiologi Faisal hilang, polisi melacak kalau SIM card dokter Faisal, beberapa kali diganti.

Hal itu berdasarkan check point yang dilakukan oleh polisi, keesokan harinya SIM card milik korban masih aktif.

"Esoknya setelah korban dinyatakan hilang, masih aktif," kata Kapolres Toli-toli melalui Kasie Humas AKP Anshari Tolah, kepada Teras Gorontalo, Sabtu 14 Mei 2022.

Menurut AKP Anshari Tolah, SIM card korban sempat beberapa kali diganti, karena dokter Faisal mempunyai beberapa nomor.

Namun, dia belum bisa memastikan kalau yang mengganti SIM card tersebut, apakah korban atau orang lain.

"Masih didalami dan sedand dilakukan proses penyelidikan," kata Anshari Tolah.

Keterangan dari sejumlah saksi yang diperiksa polisi sudah sekira 15 orang, memiliki kaitan erat sebelum dan sesudah dokter Faisal, hilang tanpa jejak.

Kapolres Toli-toli AKBP Ridwan Raja Dewa melalui Kasi Humas AKP Anshari Tolah mengatakan, sampai saat ini polisi masih menelusuri semua sumber informasi.

AKP Anshari Tolah menyebut, semua aktivitas dari dokter Faisal, baik di medsos maupun lainnya sedang digali informasinya oleh polisi.

"Ada tim IT dan lapangan dari polisi sedang melakukan pendalaman mengenai aktivitas korban sebelum dinyatakan hilang," ujar AKP Anshari Tolah, kepada Teras Gorontalo, Minggu 15 Mei 2022.

3. Polda Sulteng dan Polres Toli-toli Bentuk Tim Spesial, Lacak Keberadaan Dokter Faisal

Hilangnya dokter spesialis radiologi Faisal, polisi terus melakukan pendalaman terkait keberadaan dokter Faisal.

Bahkan, Polres Toli-toli membentuk tim spesial untuk mencari keberadaan dokter Faisal.

Tim spesial ini nantinya terdiri dari Reskrim hingga beberapa orang dari IT untuk melacak keberadaan dokter Faisal.

Selain itu, tim spesial ini tak hanya terdiri dari anggota Polres Toli-toli saja.

Ada juga anggota dari Polda Sulteng yang akan membantu pencarian dokter Faisal.

Hingga Rabu 18 Mei 2022, tim spesial masih melaksanakan proses penyelidikannya di lapangan.

"Tim spesial yang dibentuk belum juga kembali untuk melaporkan hasil temuannya di lapangan," ujar Kapolres Toli-toli AKBP Ridwan Raja Dewa melalui Kasie Humas AKP Anshari Tolah.

4. Penangkapan Dilakukan Densus 88 Anti Teror, Polisi Tegaskan Tidak Ada Warga Toli-toli yang Ditangkap

Sudah menjadi konsumsi publik, rumor penangkapan 22 Warga Sulteng oleh Densus 88 Anti Teror, dikaitkan dengan dokter spesialis radiologi Faisal.

Asumsi warga mulai mengaitkan dengan hilangnya dokter spesialis radiologi Faisal tersebut dibantah oleh pihak Kepolisian.

Hal ini sebagaiman ditegaskan oleh Kapolres Toli-toli melalui Kasie Humas Anshari Tolah.

Anshari menuturkan, sesuai dengan hasil kroscek oleh Kepolisian Polres Toli-toli, tidak ada warga Toli-toli di antara 22 orang asal Sulteng, yang ditangkap Densus 88.

“Sudah dikroscek oleh Kepolisian Polres Toli-toli, bahwa tidak ada warga Toli-toli di antara 22 orang asal Sulteng, yang ditangkap Densus 88 kemarin,” kata Kapolres Toli-toli melalui Kasie Humas Anshari Tolah, Sabtu 21 Mei 2022.

Diungkapkan AKP Anshari, saat ini Polres Toli-toli, masih dalam upaya terus berkoordinasi dengan semua pihak yang dapat membantu terkait kasus dokter Faisal.

"Untuk menelusuri setiap perkembangan yangg berkaitan dengan kasus dokter Faisal, hilang tanpa jejak. Dan sampai saat ini masih tetap melakukan penelusuran oleh tim lidik yang disesuaikan dengan data dan info yang ada," ujarnya.

5. Petunjuk Terkini Dokter Spesialis Radiologi Faisal Mengenai Sidik Jari

Berdasarkan informasi yang dirangkum Teras Gorontalo, polisi masih menyelidiki data pembanding soal sidik jadi di lokasi kejadi dokter Faisal hilang.

Menurut Kapolres Tolitoli, AKBP Ridwan Raja Dewa melalui Kasie Humas, AKP Anshari Tolah, polisi masih mencari data pembanding sidik jari tersebut.

"Sedang diselidiki. Karena, saat di lokasi kejadian, TKP-nya sudah dimasuki warga, kami masih mencari data pembanding," ujar Anshari Tolah, kepada Teras Gorontalo, Selasa 24 Mei 2022.

Baca Juga: Hilangnya Dokter Faisal Diduga Dibawa Jin Hingga Ditangkap Densus 88, Rupanya dengan Perempuan Lain

Dia belum bisa memastikan apakah ada orang lain selain dokter Faisal atau tidak.

"Sedang kami lakukan penyelidikan," ujar Anshari Tolah.

Itulah keterangan Polisi sebelum dokter Faisal ditemukan.(Pasra Hidayat Mamonto/Teras Gorontalo)

Tulisan ini sudah ditayangkan di Teras Gorontal dalam artkel berjudul Ini Sanksi Berat Harus Ditanggung Dokter Spesialis Radiologi Faisal Setelah Terbukti Berselingkuh

Editor: Riffa Anggadhitya

Tags

Terkini

Terpopuler