Network
KILASCIMAHI- Film Pengabdi Setan 2: Communion saat ini tengah tayang di bioskop dan mendapatkan animo yang tinggi dari masyarakat.
Viralnya Film Pengabdi Setan 2: Communion tak lepas dari kesuksesan sekuel sebelumnya, film Pengabdi Setan yang tayang pada 2017.
Tak hanya itu, selain ceritanya yang horor, lokasi kedua film ini juga sangat menyeramkan.
Tapi, apa perbedaan seramnya lokasi syuting film Pengabdi Setan dengan film Pengabdi Setan 2: Communion?
Berikut kilascimahi.com part of Pikiran Rakyat Media Network atau PRMN mengulasnya secara lengkap.
Syuting film Pengabdi Setan yang tayang pada 2017 berlokasi di sebuah rumah kosong di atas perbukitan di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Rumah kosong yang dijadikan lokasi syuting film horor Pengabdi Setan ini terkenal angker di kalangan masyarakat dan pekerja kebun teh di Pangalengan.
Rumah kosong ini pun disebut sebagai Rumah Pengabdi Setan yang terletak di kawasan kantor Perkebunan Kertamanah, PTPN VIII, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Dalam proses pebuatan film horor Pengabdi Setan ini, kru film harus menghabiskan proses syuting selama 16 hari di rumah kosong tersebut.
Tidak diketahui tepat kapan dibangunnya rumah kosong tersebut, namun menurut warga setempat, rumah tersebut dulunya milik orang Belanda yang sangat kaya raya bahkan memiliki kebun teh sendiri.
Dan ditinggalkan begitu saja tanpa ada yang tahu apa sebabnya, setelah ditinggalkan bertahun-tahun oleh pemiliknya, rumah tersebut menjadi terbengkalai dan angker.
Tidak sekali dua kali warga sekitar melihat sosok makhluk halus di dalam rumah dan di sekitar kebun teh yang berada di dekat rumah tersebut.
Petugas keamanan yang bekerja di sekitar rumah ini pernah dikejutkan dengan sosok pocong dari hutan pinus dekat rumah tersebut.
Dan para pekerja kebun teh yang ada di sekitar rumah ini juga mengaku sering melihat sesosok wanita Belanda di dalam rumah tersebut.
Dibalik proses pembuatan film Pengabdi Setan di rumah tersebut terdapat beberapa kejadian mistis yang terjadi.
Salah satu kejadian menyeramkan dirasakan oleh saah satu aktor film horor Pengabdi Setan, Dimas Aditya.
Setiap berada di lokasi syuting rumah Pangalengan kota Bandung tersebut, Dimas Aditya mengaku selalu merasakan sakit, kelelahan, pusing dan demam.
Namun ketika Dimas Aditya kembali ke tempat penginapannya yang berada tidak jauh dari lokasi syuting tersebut, tiba-tiba Dimas Aditya segar bugar seperti sebelumnya.
Kejadian menyeramkan yang terjadi di rumah Pangalengan kota Bandung tersebut tidak hanya dirasakan oleh Dimas Aditya.
Tetapi juga dialami oleh aktor Endy Alfian yang berperan sebagai Tony di film horor Pengabdi Setan.
Disaat Endy Alfian sedang asik mengobrol dengan aktor-aktor lainnya ia dikagetkan dengan pintu yang berada tepat di depannya tiba-tiba tertutup dengan kencang.
Menurut kru film yang juga berada di sana kejadian seperti ini bukan pertama kalinya terjadi.
Kejadian menyeramkan di rumah Pangalengan kota Bandung tidak hanya dialami oleh para aktor dan kru film tetapi juga dialami oleh sang sutradara dari film Pengabdi Setan tersebut, Joko Anwar.
Hal menyeramkan yang dialami oleh Joko Anwar sang sutradara adalah memuainya pintu 7 sampai 10 cm hingga tak bisa ditutup kembali, dan harus di gergaji terlebih dahulu baru bisa di tutup.
Film Pengabdi Setan 2: Communion
Dikutip kilascimahi.com part of Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) dari akun TikTok @syafira, seorang warganet yang mengunjungi lokasi syuting Pengabdi Setan 2 ini memberikan informasi lengkap tentang rusun ini.
Untuk dikethaui, lokasi syuting film Pengabdi Setan 2: Communion bukan merupakan rusun biasa, melainkan rusun yang terbengkalai selama hampir 15 tahun.
Disebutkan bahwa rusun ini terdiri dari 15 lantai. Rusun ini dibangun pada 2007 lalu. Rusun ini masuk dalam program 1.000 tower yang digagas Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) atau saat ini digabung menjadi Kementerian PUPR.
Rusun ini masuk dalam kategori rumah susun sederhana milik (rusunami).
Tapi sayangnya, rusun yang berlokasi di belakang Pasar Sumber Arta, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Jawa Barat ini pembangunannya tidak tuntas 100 persen.
Dan hingga kini, tidak ada satupun yang menghuni kamar di rusun ini.
Pemilihan rusun ini, kata Joko Anwar, sangat cocok untuk menghadirkan nuansa horor. Bahkan, Joko Anwar mengatakan bahwa tempat tersebut seperti sarang zombie.
Seramnya lokasi syuting diceritakan oleh para pemain Film Pengabdi Setan 2: Communion.
''Syuting dengan pencahayaan minim menegangkan. Lokasi syutingnya juga begitu dark,''kata Fatih Unru kepada wartawan di Epicentrum Rasuna Said Jakarta Selatan pada Selasa 2 Agustus 2022 lalu.
Endy Arfian pun mengaku mengalami kengerian serupa. Syuting di sebuah rusun yang gelap menjadi pengalaman baru bagi dirinya.
Ditambah lagi orang yang berada di lokasi syuting tidak terlalu banyak orang. Hanya orang berkepentingan saja yang boleh berada di lokasi.
''Kita merasa ngeri beneran dan kita merasa beneran jadi penghuni rusun. Bahkan dari set-nya sudah memancing buat aku karena 15 tahun kosong. Pas kita masuk berasa beda banget. Dan kita harus masuk ke karakternya,” jelas Endy Arfian.
Selain tempatnya yang memang sudah terlihat menyeramkan, ternyata ada rahasia yang tidak boleh seorang pun memasukinya.
Dalam sebuah wawancara, Joko Anwar menyebut ada sebuah lantai yang tak boleh digunakan untuk syuting yakni lantai 7. Dia melarang para kru dan pemain film untuk ke sana supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Ada beberapa tempat kata penjaganya jangan didatangi, jangan dimasuki lantai 7, itu terlarang, jadi kita nggak masuk. Pernah ada yang masuk dan sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, nggak usah diceritakan supaya tidak sensasional, tetapi itu lah cerita rumah rusun," kata Joko Anwar.
Demikian ulasan mengenai perbedaan dan kesamaan angkernya lokasi syuting film Pengabdi Setan 2: Communion dan film Pengabdi Setan 1.
