Awi Suryadi Bukan Sutradara Film KKN di Desa Penari, Melainkan Joko Anwar, Ini Penjelasannya

- 21 Mei 2022, 14:45 WIB
Seharusnya, bukan Awi Suryadi yang menjadi sutradara film KKN di Desa Penari, tapi Joko Anwar
Seharusnya, bukan Awi Suryadi yang menjadi sutradara film KKN di Desa Penari, tapi Joko Anwar //pedomantangerang.com/Gitta Gracia Evelyn Diva

Pada 2017 Joko membuat ulang (remake) sebuah film horor Pengabdi Setan (judul internasional: Satan's Slave) yang aslinya dibuat pada 1980. Oleh para kritikus film ini sempat disebut-sebut sebagai "barometer atau standar baru bagi film horor Indonesia", dan menjadi film Indonesia terlaris pada tahun itu dengan 4,5 juta penonton di bioskop.

 Baca Juga: Kok BIsa Ya Manusia Dijadikan Tumbal Siluman Ular seperti Badarawuhi? Begini Kata Ustadz Dhanu

Dalam ajang Festival Film Indonesia 2017 film ini meraih 13 nominasi dan berhasil memenangkan 7 di antaranya, namun gagal dalam kategori Sutradara Terbaik maupun Film Terbaik.

Jadi MD Pictures kemungkinan akan memilih Joko Anwar untuk membesut skenario yang ditulis oleh Lele Laila bersama Gerald Mamahit tentang KKN di Desa Penari menjadi film horor terbaik.

Tapi, kabar mengejutkan, MD Pictures lebih memilih Awi Suryadi sebagai sutradara film KKN di Desa Penari.

Sutradara sekuel film Danur ini terpilih untuk menjadikan kisah KKN di Desa Penari menjadi film yang menarik untuk disajikan di layar lebar.

Dan keputusan itu tidak sia-sia. Kehadiran Awi Suryadi sebagai sutradara film KKN di Desa Penari berhasil membawa pesan adegan per adegan hingga masuk dalam benak para penonton.

Tak kalah dari semua itu adalah totalitas akting dari para pemeran film KKN di Desa Penari. Empat pemeran utama yaitu Tissa Biani, Aghniny Haque, Adinda Thomas, dan Achmad Megantara, termasuk pemeran pendukung telah berhasil melakukan pendalaman peran mereka di film KKN di Desa Penari.

Tissa Biani sebagai Nur mengasah bahasa Jawa serta melatih kemampuan tari dengan mengikuti workshop selama seminggu. Sedangkan Adinda Thomas sebagai Widya mengikuti pelatihan khusus untuk bisa berinteraksi dengan ular.

Proses pengambilan gambar utama dimulai pada 10 Desember 2019 dan selesai pada 21 Januari 2020 dengan total 33 hari proses syuting.

Halaman:

Editor: Dwi Surya Andhika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah