Terbongkar, Ada Dugaan Mark Up Dibalik Dana Reses Anggota Dewan Cimahi Fraksi PKS

- 5 Februari 2024, 20:23 WIB
Foto ilustrasi: Dugaan mark up dibalik money politics anggota DPRD Kota Cimahi Fraksi PKS
Foto ilustrasi: Dugaan mark up dibalik money politics anggota DPRD Kota Cimahi Fraksi PKS /pexels/ivansamkov

KILASCIMAHI - Dugaan adanya money politics yang dilakukan anggota DPRD Kota Cimahi dari Fraksi PKS saat reses ternyata terus berkembang.

Selain adanya pengakuan langsung dari warga yang menerima uang usai menghadiri Reses anggota DPRD Kota Cimahi dari Fraksi PKS, ada fakta lain dibalik peristiwa tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, terdapat video yang viral yang memperlihatkan seorang warga membuka amplop berisi uang Rp 50 ribu,  makanan dan snack yang ia bawa usai menghadiri reses anggota DPRD Cimahi dari Fraksi PKS bernama Wahyu Widyatmoko.

''Abdi ge reuwas naha viral, malah aya nu nyebut abdi aya di TikTok. Padahal, saumur-umur nembe sakali ngiringan acara reses (Saya juga kaget kenapa viral, malah ada yang nyebut ada juga di TikTok. Padahal seumur-umur baru sekali mengikuti acara reses dewan,red),''ungkap Adni, wanita yang ada di video tersebut saat ditemui di rumahnya di wilayah RW 20 Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kamis 1 Februari 2024.

Baca Juga: Ternyata, Ini Fakta Dibalik Video Viral Dugaan Money Politics Anggota Dewan PKS

Dalam video tersebut, terlihat dengan jelas bahwa dus makanan yang dibawa Adni bertuliskan Ayam Bakar Mas Eeng.

Kebetulan, toko Ayam Bakar Mas Eeng ini berlokasi di sebelah kantor DPD PKS Kota Cimahi, yang diketuai oleh Wahyu Widyatmoko.

 

Pesan 950 Dus

Saat ditemui di tokonya, pegawai Ayam Bakar Mas Eeng membenarkan bahwa pihaknya diminta untuk menyediakan makanan untuk acara Reses Wahyu Widyatmoko.

''Pesannya 950 dus,''ujar pegawai Ayam Bakar Mas Eeng.

Dalam berita sebelumnya, Wahyu menyebut bahwa Reses yang ia selenggarakan pada Minggu 28 Januari 2024 mengundang sebanyak 1000 warga.

Semula, Wahyu menyebut bahwa acara Reses tersebut diselenggarakan di dua lokasi yakni RW 14 Kelurahan Leuwigajah dan SMA Budhi Luhur.

Belakangan, Wahyu mengakui bahwa ada titik ketiga Reses pada 28 Januari 2024 malam yang berlokasi di Kantor DPC PKS Cimahi Selatan.

Pegawai Ayam Bakar Mas Eeng mengakui bahwa Wahyu sudah membayar lunas pesanan ayam bakarnya.

''Alhamdulillah udah bayar, Rp 17 jutaan,'' jelas dia.

Total tagihan itu dihitung dari 950 dus Ayam Bakar dikalikan Rp 18.000.

Menurut pegawai Ayam Bakar Mas Eeng, pihaknya memberikan dus tambahan untuk pesanan banyak seperti yang dilakukan Wahyu Widyatmoko.

''Tapi kalau harga tetap, Rp 18 ribu per dus,'' jelas dia.

 

Sekwan DPRD Cimahi Sebut Tak Ada Uang Di Reses

 

Sekretaris DPRD Kota Cimahi, Totong Solehudin
Sekretaris DPRD Kota Cimahi, Totong Solehudin

Sekretaris DPRD Kota Cimahi, Totong Solehudin angkat bicara terkait mekanisme Reses di lingkungan DPRD Kota Cimahi.

Menurut dia, Reses merupakan kegiatan anggota dewan yang diatur oleh Undang-Undang. Reses ini, kata dia, merupakan bagian dari hak anggota dewan.

''Kami memfasilitasi penyelenggaraannya sesuai dengan aturan,'' jelas Totong.

Baca Juga: Gak Perlu Ke Bali Untuk Menikmati Ayam Betutu! Begini Cara Buatnya Bisa Langsung Jadi Ide Jualan

Salah satu yang difasilitasi Sekretariat DPRD Kota Cimahi adalah makan dan Snack bagi warga yang diundang untuk menghadiri reses.

Nilainya, kata Totong, Rp 42 ribu per paket makan minum (mamim).
''Rp 30 ribu untuk makan dan Rp 12 ribu untuk snack,'' jelas dia.

Selain itu, kata dia, Setwan juga memfasilitasi untuk penyediaan kursi dengan harga Rp 7 ribu per unit dan tenda Rp 19 ribu per meter.

Mengenai jumlah maksimal peserta reses anggota DPRD Kota Cimahi, Totong menjawab jumlahnya mencapai 1000 orang. Mengenai teknis apakah satu lokasi atau dua lokasi, itu tergantung dari pengajuan panitia lokal.

Ditambahkan Totong, mengenai pencairan dana operasional Reses anggota DPRD Kota Cimahi itu sifatnya ad cost.

''Penuhi dulu (dilaksanakan,red) baru ditagihkan,'' jelas dia.

Mengenai ramainya pemberitaan mengenai dugaan money politics yang dilakukan anggota DPRD Kota Cimahi saat reses, Totong menegaskan bahwa pihaknya tidak menyediakan uang transport bagi peserta reses.

'' Tidak boleh ada uang transport dalam reses, karena kami tidak menyediakan,'' tegas Totong.

 

Klarifikasi Wahyu Widyatmoko

Anggota DPRD Cimahi dari Fraksi PKS, Wahyu Widyatmoko
Anggota DPRD Cimahi dari Fraksi PKS, Wahyu Widyatmoko

Mengenai adanya dugaan Mark up dana Reses, Wahyu Widyatmoko angkat bicara. Menurut Wahyu, dirinya tidak tahu menahu mengenai teknis penyediaan dan harga Mamin, baik itu makan maupun snack.

''Bisa jadi, Panlok memesan ke vendor catering. Lalu vendor catering memesan ke Mas Eeng. Jadi itu murni bisnis dari vendor aja ya. Bisa jadi,'' jelas dia saat dihubungi via telepon.

Menurut Wahyu, dirinya hanya menjalankan kegiatan Reses ini dan menyampaikan informasi terkait pembangunan dan kinerja.

''Jadi mohon maaf, saya tidak mengurusi yang teknis seperti itu. Saya tidak tahu kalau harga Ayam Bakar Mas Eeng itu Rp 18 ribu. Bener saya tidak pernah nanya-nanya juga,'' ungkap dia.

Mengenai informasi dari Setwan DPRD Kota Cimahi terkait alokasi dana Mamin sebesar Rp 42 ribu per warga yang hadir dalam Reses, Wahyu membenarkannya.

Termasuk mengenai rincian alokasi biaya makan Rp 30 ribu dan Snack Rp 12 ribu.

''Tapi itu tidak utuh ya Kang. Itu kan ada pajaknya. Jadi mungkin untuk makan itu jatuhnya hanya Rp 27 ribu,'' jelas dia.

Baca Juga: Yuk Bergabung! Dalam Program Maghrib Mengaji Online Bersama BAZNAS, MUI dan FKDT Kota Cimahi

Terkait ada dugaan mengenai selisih dana makan itu digunakan untuk dijadikan uang transport bagi warga, Wahyu membantahnya.

''Saya tidak pernah kepikiran untuk itu. Saya murni hanya melaksanakan Reses dan segala sesuatunya sudah disiapkan sama Panlok. Jadi tidak ada itu kang,''tegas Wahyu.

Wahyu hanya berharap setiap menjalankan kegiatan Reses itu berjalan dengan baik tanpa ada masalah.

''Cuma untuk acara reses yang di DPC itu kan hampir semuanya orang baru. Saya juga jadi heran kenapa bisa jadi rame gini. Tapi saya tidak dendam kepada Adni dan bapaknya yang memvideokan. Saya juga terbuka jika ingin dimintai konfirmasi,''pungkas Wahyu.

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah