KILASCIMAHI - Awas! Penyebaran covid 19 di Kota Cimahi kian parah, khususnya di lingkungan sekolah.
Temuan kasus positif Covid 19 di sekolah di Kota Cimahi pun terus bertambah.
Selain itu, berdasarkan hasil swab beberapa sekolah di Kota Cimahi yang sebelumnya ditemukan kasus positif Covid 19, terbukti ada penularan di lingkungan sekolah.
Penularan Covid 19 di lingkungan sekolah di Kota Cimahi ini terjadi antar siswa, maupun guru.
Baca Juga: Jumlah Sekolah di Kota Cimahi Dengan Kasus Positif Covid 19 Bertambah, Mulai dari TK, SD hingga SMP
Untuk menghindari terjadinya penularan Covid 19 yang lebih parah, Dinas Pendidikan Kota Cimahi mulai memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Hardjono kepada KilasCimahi.com.
''Kami menerima laporan hasil swab telah terjadi pnularan di sekolah atau di kelas,''ungkap Hardjono.
Salah satu kasus, kata dia, dari hasil PCR 80 sampel di SDN Cimahi Mandiri 1, hasilnya 3 siswa positiv Covid 19.
''3 Siswa ini merupakan teman satu kelas dengan siswa yang sebelumnya terkonfirmasi positif Covid 19,''ungkap Hardjono.
Padahal, kata dia, dalam tracing yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Cimahi, 80 siswa yang diikutkan dalam PCR itu bukan teman sekelas semua.
Siswa-siswa yang diikutkan PCR adalah mereka yang berpotensi memiliki kontak dengan siswa yang telah terkonfirmasi positif Covid 19 sebelumnya.
Hal serupa juga ditemukan, kata dia, dalam test antigen di SMPN 10 Kota Cimahi.
''20 siswa hasilnya reaktif antigennya,''jelas Hardjono.
Sebelumnya di SMPN 10 Cimahi, ditemukan kasus positif Covid 19 pada guru. Dinas Kesehatan Kota Cimahi melakukan tracing dengan mencari potensi kontak guru tersebut masuk ke kelas mana saja, atau ngobrol dengan siapa saja dalam beberapa hari terakhir sebelum dinyatakan positif.
Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu, Ini Waktu Terbaik untuk Menasehati Anak Menurut dr Aisyah Dahlan
Hal serupa juga ditemukan di SMPN 7 Kota Cimahi. Dari hasil swab yang telah dilakukan, terdapat penambahan siswa dan guru yang terkonfirmasi positif Covid 19.
''Temen sekelas yg di swab ada 2 positif dan guru 1 positif,''jelas Hardjono.
Dengan situasi seperti ini, pihaknya telah membuat surat edaran yang mengembalikan kegiatan belajar mengajar dengan cara belajar di rumah (BDR) atau biasa juga disebut PJJ mulai Senin, 14 Februari 2022.
Hal ini dilakukan supaya tidak terjadi lagi penularan kasus positif Covid 19 di sekolah.
Sedangkan untuk siswa dan guru yang telah dinyatakan positif Covid 19 berdasarkan hasil swab dan PCR, telah melaksanakan isolasi mandiri.
''Mereka dalam pengawasan puskesmas terdekat,''pungkas dia.