Libur Imlek Digunakan Perkumpulan Paricara Usada Indonesia (PPUIN) Lakukan Pengobatan Gratis

- 1 Februari 2022, 15:54 WIB
Sang PUIN nama khas dari Pengobat Tradisional dengan Modalitas PUIN dari Perkumpulan Paricara Usada Indonesia (PPUIN) tengah melakukan pengobatan (Rerengganing) gratis kepada masyarakat di Desa Gunasari Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, 1 Februari 2022
Sang PUIN nama khas dari Pengobat Tradisional dengan Modalitas PUIN dari Perkumpulan Paricara Usada Indonesia (PPUIN) tengah melakukan pengobatan (Rerengganing) gratis kepada masyarakat di Desa Gunasari Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, 1 Februari 2022 /Dokumentasi PPUIN

KILASCIMAHI - Libur Perayaan Tahun Baru Imlek dimanfaatkan oleh Perkumpulan Paricara Usada Indonesia (PPUIN) dengan melakukan pengobatan gratis.

Bentuk bakti sosial pengobatan gratisnya pun tidak biasa. Sebagai organisasi perkumpulan paricara usada (pengabdi kesehatan,red), PPUIN melakukan pengobatan gratis dengan teknik pijat tradisional nusantara.

''Setiap daerah seperti Jawa, Bali, atau Sunda memiliki teknik pijat yang khas. Kami menggabungkan itu dalam Sangkal Puin,''jelas Ketua Umum PPUIN, DR Adrian Rusman Asri kepada KilasCimahi.com, Selasa, 1 Februari 2022.

Dalam acara bakti sosial di Desa Gunasari, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang ini, kata Ki Ara, demikian ia biasa disapa, PPUIN mengerahkan 20 orang paricara, nama sebutan untuk terapis pijat dari PPUIN.

Baca Juga: Edy Mulyadi Ditahan Polisi, Netizen: Artheria Dahlan Menghina Sunda Bebas-bebas Aja?

Hingga siang hari tadi, kata dia, sudah ada 65 warga yang memperoleh pengobatan gratis ini.

''Kami tidak hanya melakukan pengobatan dengan pemijatan saja, tapi ada juga pengobatan herbal,''jelas dia.

Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan pengobatan spiritual dengan cara memberikan konseling. Dengan adanya konseling yang ia namakan Tutur Tinulan, pasian bisa memperoleh ketenangan yang berpengaruh terhadap penyembuhan.

Dalam mendiagnosa penyakit pun, kata Ki Ara, pihaknya tidak hanya berpatokan pada keluhan dari pasien. Melakukan melakukan analisa berdasarkan Naradura Wetoniah, yakni metode pengobatan denga melihat dari tanggal lahir dan tanggal sakit pasien.

Baca Juga: Tahun Baru Islam Libur Digeser, Tahun Baru Imlek Libur Tidak Digeser, Ustadz Hilmi: Kita mah Ngga Apa Apa

Halaman:

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x