KILASCIMAHI - Hari ini, Selasa 1 Februari 2022 merupakan hari libur nasional karena bertepatan dengan Tahun Baru China atau biasa juga disebut Tahun Baru Imlek.
Tapi ada yang aneh dalam perayaan Tahun Baru Imlek kali ini. Meskipun saat ini kasus penyebaran Virus Covid 19 khususnya varian Omicron tengah naik, pemerintah tidak menggeser hari libur Tahun Baru Imlek.
Padahal, saat perayaan Maulid Nabi dan Tahun Baru Islam 1443 H yang juga bertepatan pada Hari Selasa, hari liburnya digeser.
Baca Juga: Jumlah Pasien Covid 19 Varian Omicron Bertambah, Ketua Satgas IDI: Indonesia Masuki Gelombang Ketiga
Dikutip KilasCimahi.com dari SeputarTangsel.com, perbedaan perlakuan pemerintah ini disoroti oleh Ustadz Hilmi Firdausi.
"Insya Allah ummat bisa menerima, ketika Maulid yang jatuh hari Selasa liburnya digeser. Lalu Tahun Baru Islam yang juga jatuh hari Selasa, liburnya digeser, karena pandemi," ujar Ustadz Hilmi Firdausi sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @Hilmi28, Minggu 30 Januari 2022.
"Nah, besok (hari ini,red) Imlek yang jatuh hari Selasa nggak apa-apa nggak digeser juga, padahal Omicron lagi naik? Iya, nggak apa-apa ... Beneran kita mah nggak apa-apa. Swear deh nggak apa-apa," sambung Hilmi Firdausi.
Pernyataan Hilmi Firdausi ditanggapi senada oleh netizen. Mereka menilai umat Islam menerima saja keputusan pemerintah, tetapi masih sering disebut radikal dan intoleran.
"Kita mah 'nrimo' aja masih dibaling radikal intoleran, Ustadz," jawab UAIIa0879.