Ridwan Kamil Harus Putuskan Masuk Parpol di Pertengahan Tahun 2022, Jika Tidak Maka Gradenya Turun

27 Desember 2021, 19:14 WIB
Diskusi Outlook Politik Indonesia 2022, Senin 27; Desember 2021 /

KILASCIMAHI - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil belum secara tegas menyatakan akan maju pilpres 2024, hal ini terlihat dari belum secara terbuka atau berani, Gubernur Jawa Barat menyatakan masuk partai politik.

Hal ini diprediksi mewarnai situasi politik nasional tahun 2022, seperti diskusi yang digelar dengan tema Outlook Poliitik Indonesia 2022.

Pengamat Politik yang juga Guru Besar UNPAD Bidang Keamanan Dalam Negeri, Prof Muradi menjelaskan bahwa situasi politik nasional akan ramai di pertengahan tahun 2022 mendatang.

Baca Juga: Saat Kejadian Kecelakaan Yang Menewaskan Salsabila di Nagreg, Mobil Milik Kolonel P Dikemudikan Koptu DA

"Sekitar 2022 Juli September mulai menghangat prediksi saya," papar Prof Muradi usai diskusi Outlook Politik Indonesia tahun 2022, Senin 27 Desember 2021 di anatomi cafe Bandung.

Terkait langkah Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Prof Muradi menilai bahwa jika RK sapaan akrab Gubernur Jabar tidak gerak cepat memutuskan masuk partai, maka gradenya akan turun.

"Grade turun dari capres ke cawapres.
Saya prediksi akan menguat sekitar September 2022, karena RK jabatannya habis September 2023. Sehingga pproses politik sudah mulai 9 bulan kebelakang atau sebelumnya," jelasnya.

Baca Juga: Danpuspomad Targetkan Penyidikan Seminggu Ini, Agar Pekan Depan Segera Disidangkan

Prof Muradi menambahkan, poin nya 2022 ini, harus memutuskan apakah RK maju atau kembali ke Jabar.

"Dugaan saya RK ini akan maju di Jakarta, Jakarta itu punya karakter RK banget, administrasi pemerintahan yang baik, ini buat jumping dulu atau 2029 nanti majunya," papar Prof Muradi.

Di Jabar sendiri RK dipastikan tidak akan maju kembali prediksi saya.

Baca Juga: Luhut Ungkap Satu Pasien Omicron Lolos Karantina karena Dispensasi, Netizen : Mungkin Dia Sopan

"Jadi nanti paling tidak pertengahan 2022, RK akan memutuskan maju apa berhenti," jelasnya.

Langkah RK di Pilpres, tergantung keputusan RK masuk partai.

"RK ini apakah mau melakukan negoisasi dengan partai, yang notabene bukan kader. Ini kelemahannya bukan kader partai, akan dicurigai internal partai, RK harus dari hari ini memutuskan apakah akan masuk partai atau tidak," pungkasnya.***

Editor: Arif Farandhika

Tags

Terkini

Terpopuler