Persebaya Raih Kemenangan Perdana Lawan Arema Setelah 23 Tahun, Supporter Rusuh, 129 Tewas

2 Oktober 2022, 07:50 WIB
Arema FC Vs Persebaya, supporter rusuh 129 tewas /Risda /

KILASCIMAHI - Persebaya raih kemenangan perdana melawan Arema setelah 32 tahun.

Sayangnya, sejarah ini tercoreng dengan aksi kerusuhan pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Pertandingan derby Jatim antara Arema FC vs Persebaya Surabaya itu berakhir 2-3.

Dengan dukungan penuh supporter Aremania, Arema FC langsung menggedor pertahanan Persebaya FC.

Baca Juga: Begini Kronologi Detik-Detik Kerusuhan Arema FC vs Persebaya Surabaya, 129 Tewas, 2 Diantaranya Polisi

Tapi, Persebaya justru membuat kejutan di meit delapan dengan gol cepat melalui pemain asingnya Silvio Junior.

Kerja sama apik Marselino Ferdinan yang memberikan umpan langsung ke Silvio Junior, menjadi jalan pembuka sebelum gol tercipta.

Awalnya, bola sempat dihalau oleh Adilson Maringa. Namun sepakan keras Silvio membuat bola merobek gawang Singo Edan. Skor 0-1 untuk Persebaya.

Tim asuhan Javier Roca langsung mencoba bangkit. Tapi, pada menit 33, Leo Lelis merobek gawang Adilson Maringa lewat sundulan kepala memanfaatkan tendangan bebas yang dieksekusi Higor Vidal.

Persebaya kembali tambah keunggulan atas Arema FC.

Tak mau kehilangan muka, pelatih Arema FC, Javier Roca langsung memasukkan Dedik Setiawan dan menarik keluar Arkhan Fikri.

Perubahan ini berbuah hasil usai Abel Camara mencetak gol pada menit 42 lewat sundulannya memanfaat sepak pojok yang dilakukan oleh Adam Alis. Skor berubah 1-2.

Jelang babak pertama usai atau tepatnya pada menit 45+2, Abel Camara catatkan brace usai mengeksekusi pinalti.

Babak pertama Arema FC vs Persebaya Surabaya ditutup dengan skor 2-2.

Persebaya Surabaya kembali mendominasi jalannya laga.

Permainan Marselino Ferdinan menjadi ancaman bagi kiper Arema FC, Adilson Maringa.

Marselino Ferdinan berhasil memberikan assist kepada Sho Yamamoto yang dengan apik menjadikannya gol.

Kedudukan berubah menjadi 2-3 bagi Bajul Ijo.

Tensi pertandingan di lapangan semakin tinggi. Meski demikian, hingga peluit panjang dibunyikan, skor 2-3 bertahan untuk kemenangan skuad asuhan Aji Santoso.

Kemenangan ini juga membuat Persebaya Surabaya memecahkan rekor 23 tahun belum pernah menang di kandang Arema FC.

Kekalahan Arema FC di kandangnya sendiri tampaknya membuat banyak supporter tak bisa menahan kekecewaannya sehingga berujung kerusuhan yang mengakibatkan 129 tewas.

Detik-detik terjadinya kerusuhan ini diungkap oleh salah seorang supporter Arema FC yang berada di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu 1 Oktober 2022.

Baca Juga: Daftar Top Skor BRI Liga 1 Indonesia, David Da Silva dan Matheus Pato Berada di Posisi Paling Atas

Melalui akun twitter @RezqiWahyu_05, supporter Arema FC ini menceritakan mengenai detik-detik terjadinya tragedi kerusuhan pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Begini kronologinya:

Setelah peluit di bunyikan, para pemain Arema Malang tertunduk lesu dan kecewa. Di atas tribun penonton, ia melihat Pelatih Arema dan Manager tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke supporter.

Disisi lain, ada 1 orang supporter yang dari arah tribun selatan nekat masuk dan mendekati Sergio Silva dan Maringa.

Supporter ini terlihat sedang memberikan motivasi dan kritik kepada mereka.

Kemudian ada lagi beberapa oknum yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema, terlihat John Alfarizie mencoba memberi pengertian kepadan oknum-oknum supporter tersebut.

Namun, semakin banyak mereka berdatangan, semakin ricuh kondisi stadion karena dari berbagai sisi stadion juga ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya ke pemain.

Hal ini kemudian diikuti dengan lempar-lempar berbagai macam benda ke arah lapangan, dan para suppoter semakin tidak terkendali.

Ahirnya, kata dia, pemain di giring masuk kedalam ruang ganti dengan pengawalan pihak berwajib

Setelah pemain masuk, supporter makin tidak terkendali dan semakin banyak yang masuk ke lapangan.

Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter, yang menurut saya perlakuannya sangat kejam dan sadis, di pentung dengan tongkat panjang, 1 supporter di keroyok aparat, dihantam tameng dan banyak tindakan lainnya

Tpi saat aparat memukul mundur supporter di sisi selatan, supporter dari sisi utara yang menyerang ke arah aparat..
Karena semakin banyaknya supporter yang masuk ke lapangan dan kondisi sudah tidak kondusif...

aparat menembakkan beberapa kali gas air mata ke arah suppoter yang ada di lapangan

Silih berganti supporter menyerang aparat dari sisi selatan dan utara

Yang ahirnya, selain hujan lemparan benda dari sisi tribun, di dalam lapangan juga terjadi aksi tembak"an gas air mata ke arah supporter

Terhitung puluhan gas air mata sudah ditembakkan ke arah supporter, disetial sudut lapangan telah dikelilingi gas air mata... Ada juga yang langsung dk tembakkan ke arah tribun penonton, yaitu di tribun 10

Para supporter yang panik karena gas air mata, semakin ricuh diatas tribun, mereka berlarian mencari pintu keluar, tapi sayang pintu keluar sudah penuh sesak karena para supporter panik terkena gas air mata

Banyak ibu" wanita" orang tua Dan anak anak kecil yang terlihat sesak gak berdaya, gak kuat ikut berjubel untuk keluar dari stadion
Terlihat mereka sesak karena terkena gas air mata.... Seluruh pintu keluar penuh dan terjadi macet..

Didalam stadion mereka sesak krna gas air mata yang sudah ditembakkan ke berbagai arah
Sedangkan untuk keluar stadionpun gak bisa karena macet Penuh sesak di pintu keluar
Diluar stadion banyak yang terkapar dan pingsan karena efek terjebak di dalam stadion yang penuh gas air mata

dan sekitar pukul 22.30 juga masih banyak insiden pelemparan batu ke arah mobil aparat, dan pengeroyokan Supporter terhadap aparat yang Dianggap mengurung kita didalam Stadion dengan puluhan gas air mata

Dan terjadi beberapa tembakan gas air mata kembali diluar stadion.. Lebih tepatnya disekitar tribun 2 Kanjuruhan

Kondisi luar stadion kanjuruhan sudah sangat mencekam.. Banyak supporter yang lemas bergelimpangan, teriakan dan tangisan wanita.. supporter yang berlumuran darah, mobil hancur, kata" makian dan amarah... Batu batako, besi dan bambu berterbangan

Dan selama saya jadi supporter arema... Saya dikenalkan arema oleh orang tua saya saat tahun 2007 hingga saat ini...

Hari ini 1 Oktober 2022 adalah titik terendah saya menjadi seorang supporter

Demikian ulasan mengenai Persebaya Surabaya raih kemenangan setelah puasa 23 tahun dari Arema FC, supporter rusuh, 129 tewas.

Editor: Riffa Anggadhitya

Tags

Terkini

Terpopuler