Menteri ESDM Perintahkan Vivo Naikkan Harga, SPBU Vivo Langsung Sepi, Milik Siapa Vivo?

5 September 2022, 16:02 WIB
SPBU Vivo viral karena lebih murah dari Pertamina, Menteri ESDM dikabarkan perintahkan SPBU Vivo naikkan harga BBM /ilustrasi SPBU Vivo/Dok. MediaBlitar.com/

KILASCIMAHI - Viralnya SPBU Vivo yang diserbu masyarakat pasca pemerintah menaikkan harga BBM ditanggapi negatif oleh Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral atau ESDM.

Dikabarkan, Menteri ESDM, Arifin Tasrif memerintahkan SPBU Vivo untuk menaikkan harga BBM Revvo 89.

SPBU Vivo diminta untuk menyesuaikan harga BBM Revvo 89 dengan harga Pertalite milik Pertamina.

Usai kabar ini ramai, SPBU Vivo pun berangsung-angsur sepi.

Baca Juga: Daftar SPBU Vivo Terlengkap Se-Indonesia, Jual BBM Lebih Murah Dibanding Pertamina, Ini Perbandingan Harganya

Dikutip dari pikiran-rakyat.com, disebutkan bahwa perintah Menteri ESDM untuk menaikan harga BBM di SPBU Vivo sontak langsung disoroti oleh pengamat Ekonomi Anthony Budiawan.

Menurutnya, perintah untuk menaikan harga BBM Vivo tidak masuk akal dan sangat mencurigakan.

“Perintahkan Vivo naikkan harga merupakan kebijakan tidak masuk akal, merugikan keuangan rakyat untuk memberi keuntungan kepada Vivo: transfer uang rakyat kepada pengusaha SPBU. Kenapa? Siapa diuntungkan kalau Vivo untung? Apakah ada KKN? KPK masih ada,” katanya dalam cuitan twitter di akun @AnthonyBudiawan.

Lebih jauh, perintah Menteri ESDM untuk menaikan harga BBM di SPBU Vivo justru menunjukan jika ada upaya untuk mencari keuntungan besar lewat kenaikan harga Pertalite ke angka Rp10.000.

Pemerintah seharusnya senang jika masyarakat membeli BBM swasta alih-alih merasa dirugikan, lantaran beban tanggungan subsidi seharunya berkurang jika tidak dikonsumsi masyarakat.

“Kalau pertalite Rp10.000/liter masih subsidi, pemerintah harusnya senang masyarakat beli BBM dari SPBU lainnya: subsidi pertalite berkurang. Perintahkan Vivo naikkan harga, indikasi Pertamina mau dongkrak penjualan pertalite: Rp10.000/liter untung besar?” katanya melanjutkan.

Tak sampai di situ, Anthony Budiawan juga mengingatkan pemerintah tentang undang-undang anti monopoli yang rentan dilanggar Menteri ESDM lewat perintah menaikan harga BBM Vivo.

“Perintah menaikkan harga BBM kepada Vivo sangat berbahaya, bisa melanggar UU Antimonopoli: Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, antara lain praktek kolaborasi menentukan harga tertentu, atau price fixing? Hukumannya adalah pidana?,” kata Anthony Budiawan seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari akun twitter @AnthonyGunawan.

Di sisi lain, bensin Revvo 89 yang dibanderol Rp8.900 lebih rendah dari Pertalite Rp.10.000 dikabarkan mendadak hilang di pasaran.

Baca Juga: Hotman Paris 911 Kawal Kasus Pemukulan Wanita Oleh Anggota DPRD di Palembang: Jangan Mudah Damai Biar Jera

Hal itu diungkap oleh netizen yang mendapati beberapa SPBU Vivo di SPBU Cikokol dan Bintaro Tangerang Selatan yang memadamkan banderol harga bensin Revvo 89.

“Terpantau sepi di SPBU Vivo Cikokol, Kota Tangerang. Saat ini BBM jenis Revvo 89 yang harga Rp 8.900 per liter kosong. Sementara di Vivo cabang Bintaro, Tangerang Selatan juga sama Revvo 89 kosong dan jadi sepi kembali,” ungkap pemilik akun twitter @AboutTNG.

Saat SPBU Vivo ramai diserbu masyarakat, banyak netizen yang bertanya SPBU Vivo itu milik siapa?

Dari informasi yang berhasil dihimpun, SPBU Vivo berada di bawah PT Vivo Energy Indonesia.

Sejak beberapa tahun terakhir ini, PT Vivo Energy Indonesia ikut terjun ke bisnis penjualan BBM di Indonesia.

PT Vivo Energi Indonesia merupakan anak usaha Vitol Group yang berbasis di Swiss.

Perusahaan yang dibentuk di Rotterdam pada 1966 ini, merupakan pemegang saham terbesar Vivo Indonesia. Selain di Indonesia, Vivo juga telah beroperasi di Singapura, Belanda, London, Afrika dan Australia.

Jika Pertamina menjual produk BBM berupa Pertalite, Solar hingga Pertamax dan turunannya, maka Vivo memiliki nama produk sendiri yakni Revvo.

Vivo menjual tiga jenis BBM. Ketiganya yaitu, Revvo 88 dengan kadar RON 88, Revvo 90 dengan kadar RON 90 dan Revvo 92 dengan kadar RON 92.

BBM jenis Revvo 89 yang dijual di SPBU Vivo harganya Rp8.900 per liter. Research octane number (RON) 89 yang dimiliki Revvo 89 sedikit di bawah Pertalite yang memiliki RON 90.

Baca Juga: SPBU Vivo Diserbu Masyarakat, Akun Instagram Jokowi Diserbu Netizen Usai Kenaikan Harga BBM Pertalite

Sementara untuk Revvo 92 yang sebelumnya dijual Rp17.250 per liter turun menjadi Rp15.400 per liter. Kemudian, untuk Revvo 95 menjadi Rp16.100 dari sebelumnya Rp18.250.

Demikian ulasan mengenai dikabarkan Menteri ESDM yang perintahkan SPBU Vivo naikkan harga BBM.

Tulisan ini sudah ditayangkan di pikiran-rakyat.com dalam artikel berjudul Pemerintah Mulai Oleng Menteri ESDM Perintahkan SPBU Vivo Naikan Harga BBM Pengamat Cari Untung Besar

Editor: Riffa Anggadhitya

Tags

Terkini

Terpopuler