''Di Tegal, dulu namanya tek-tekan,''ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono seperti ditulis di akun Facebok pribadinya, Senin 9 Januari 2022.
Cara bermainnya, tulis Harjono, sama seperti yang dimainkan seperti anak-anak sekarang yang dinamakan lato-lato.
Dan saat itu, kata dia, ada semacam prestasi dan prestise jika ada anak yang terampil memainkan tek-tekan.
''Agar skil bermain tek-tekan terpelihara dan bahkan meningkat sehingga berbuah decak kagum dari teman-teman sepermainan serta yang paling penting adalah agar terhindar dari tangan lebam, maka saya rajin berlatih memainkan tek-tekan,''tambah Harjono.
Untuk itu, anak-anak terus bermain tek-tekan di setiap kesempatan, baik pagi, siang dan sore.
Sama seperti trend memainkan lato-lato, anak-anak pada 1970-an juga kerap kebablasan dalam memainkannya hingga malam hari.
Tapi pada 1970-an itu, anak-anak kerap ditakut-takuti sama orang tua supaya tidak memainkan tek-tekan di malam hari.
Kakau Harjono sendiri mengaku sering diingatkan oleh neneknya supaya tidak memainkan tek-tekan menjelang malam hari.
"Jon, sebentar lagi sendekala. Berhenti bermain tek-tekan. Jangan sampai nanti malam kita didatangi Hantu Tek-Tek...."tulis Harjono kemudian.