Bahkan, lebih parah adalah kehilangan percaya diri, menyakiti diri sendiri, dan menyimpan keinginan untuk bunuh diri.
Lingkungan pertemanan yang buruk atau toxic bisa membuat seseorang rentang mengalami depresi.
Hal tersebut bisa diperparah oleh teman-teman yang selalu mem-bully dan diskriminasi dari lingkungan pertemanan.
Kasus ini sering kita jumpai di masyarakat sehingga tidak heran jika kita mendengar berita banyaknya remaja yang berhenti sekolah dan kehilangan kepercayaan diri.
Selain lingkungan pertemanan, lingkungan kerja sering menjadi masalah orang-orang dewasa.
Tekanan kerja yang tinggi, dikejar tenggat waktu, dan pekerjaan yang menumpuk kerap kali menjadi penyebab orang dewasa mengalami depresi.
Gejala yang sering dialami orang dewasa terkait lingkungan pekerjaan biasanya ditandai dengan tidak stabilnya emosi, mudah marah, dan gangguan kesehatan.
Beban kerja dan pikiran yang menumpuk membuat orang dewasa lebih rentan terkena depresi atau gangguan mental.
Contoh paling nyata dapat kita jumpai dari negara sakura, Jepang.