Manfaatkan Waktumu di Bulan Sya'ban Ini Untuk Melaksanakan Sunnah Nabi dalam Menyambut Bulan Suci Ramadhan!

- 20 Maret 2023, 11:50 WIB
Ramadhan 2023
Ramadhan 2023 /pixabay.com

KILASCIMAHI - Manfaatkan waktumu sebaik mungkin pada bulan Sya'ban ini untuk melaksanakan Sunnah nabi dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.

Bulan suci Ramadhan memang salah satu bulan yang sangat istimewa dan paling ditunggu kedatangannya oleh seluruh umat muslim.

Maka dari itu, sebelum bulan suci Ramadhan tiba kamu masih bisa memanfaatkan waktu untuk melaksanakan sunnah-sunnah nabi dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan ini.

Lantas, sunnah-sunnah apa sajakah yang harus kita laksanakan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan ini? Yuk langsung simak ulasannya berikut ini.

Baca Juga: Awal Puasa Ramadhan 2023 Jatuh Pada Tanggal Berapa? Yuk Simak Penjelasannya Berdasarkan Prediksi Pemerintah

Dilansir dari akun Facebook Guru Muslimah Inspiratif, Dijelaskan oleh KH. Hafidz Abdurrahman dalam tulisannya yang berjudul "Kemuliaan Sya'ban yang Hilang Dari Umat Islam"

Nabi SAW memuliakan bulan Sya'ban, sebagaimana disebutkan dalam sabda-nya:

يُطَلِّعُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إلاَّ لمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

“Allah Tabaraka wa Ta’ala memperhatikan makhluk-Nya di malam Nishf Sya’ban, kemudian mengampuni semua dosa makhluk-Nya, kecuali orang Musyrik dan saling bermusuhan.” [Hr. Abu Dawud]

Momentum Sya'ban ini adalah waktu yang sangat tepat untuk membersihkan diri dan hati dari segala macam penyakit-penyakit.

Agar saat Ramadhan tiba, diri ini sudah siap lahir batin memberitahu makan pada jiwa.

Karena itu, sebagian ulama’ salaf mengatakan, “Sebaik-baik amal perbuatan adalah sehatnya hati, kelapangan jiwa dan memberikan nasihat kepada umat.” Dengannya, telah sampai pada levelnya siapapun yang telah sampai ke sana. Pemimpin bagi kaumnya adalah orang senantiasa memaafkan dan lapang dada.

Sya’ban ini merupakan momentum untuk menyadari dan meraih kembali apa yang hilang, serta memulai lembaran baru bersama Allah SWT, sehingga dosa-dosa yang mengisi lembaran-lembaran itu dihapus, dan dipenuhi dengan catatan bersih ketaatan.

Nabi SAW mengajarkan kepada kita untuk mencintai ketaatan, ibadah, puasa dan qiyamu lail di bulan yang mulia ini. Dari ‘Aisyah, Ummul Mukminin, ra. berkata:

مَا رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ اِسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلاَّ شَهْرَ رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ

“Saya tidak melihat Rasulullah menyempurnakan puasanya sebulan, kecuali bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat baginda saw. dalam satu bulan paling banyak berpuasa, kecuali bulan Sya’ban.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Dalam riwayat lain, ‘Aisyah ra. menuturkan:

كاَنَ أَحَبَّ الشُّهُوْرِ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ أَنْ يَصُوْمَهُ شَعْبَانَ، ثُمَّ يَصِلَهُ بِرَمَضَانَ

“Bulan yang paling disukai oleh Rasulullah saw. untuk berpuasa adalah Sya’ban, kemudian baginda saw. menyambungnya dengan Ramadhan.” [Hr. Abu Dawud]

Ummu Salamah, Ummul Mukminin, ra. juga menuturkan riwayat yang hampir sama. Beliau menuturkan:

ماَ رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ يَصُوْمُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ إِلاَّ شَعْبَانَ وَرَمَضَانَ

“Saya tidak pernah melihat Rasulullah saw. berpuasa selama dua bulan berturut-turut, kecuali Sya’ban dan Ramadhan.” [Hr. Abu Dawud]

Karena Nabi saw. begitu kuat menjaga kebiasaan berpuasa di bulan Sya’ban, sehingga Ibn Rajab al-Hanbali berkata, “Sesungguhnya puasa di bulan Sya’ban lebih baik ketimbang bulan-bulan lain.” Ibn Hajar menuturkan, “Hadits ini menjadi dasar tentang keutamaan puasa di bulan Sya’ban.” Sedangkan Imam as-Shun’ani mengatakan, “Ini menjadi dalil, bahwa Nabi saw. telah mengkhususkan bulan Sya’ban dengan berpuasa lebih banyak ketimbang yang lain.”

Baca Juga: Cara Lain Untuk Mengganti Hutang Puasa Ramadhan Yakni Dengan Fidyah, Yuk Simak Penjelasannya Berikut Ini!

Para ulama’ pun menyebutkan keutamaan puasa sunah di bulan Sya’ban dibanding dengan bulan-bulan yang lain, “Sesungguhnya sunah yang paling baik adalah yang mendekati Ramadhan, sebalum maupun setelahnya. Karena mengikuti puasa Ramadhan. 

Mengingat kedekatan, dan posisinya, seperti shalat sunah Rawatib dengan shalat Fardhu, baik sebelum maupun setelahnya. Karena itu, keutamaannya mengikuti keutamaan ibadah wajib, bahkan ia bisa menyempurnakan kekurangan ibadah wajib.”

Baca Juga: Ragu Akan Kapan Batas Qadha Puasa Atau Bayar Hutang Puasa Ramadhan Bertahun-Tahun? Simak Penjelasannya

Demikian ulasan mengenai memaafkan waktu di bulan sya'ban dengan melaksanakan Sunnah nabi dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.***

Editor: Baiq Aprilia Intan Sinara H.


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x