Menyiapkan Sesajen Untuk Arwah Leluhur Seperti Pak Prabu Dalam KKN di Desa Penari, Ini Kata Buya Yahya

- 25 Mei 2022, 12:30 WIB
Buya Yahya beri penjelasan mengenai hukum memberikan sesajen untuk arwah para leluhur seperti Pak Prabu di KKN di Desa Penari
Buya Yahya beri penjelasan mengenai hukum memberikan sesajen untuk arwah para leluhur seperti Pak Prabu di KKN di Desa Penari /portaljember.com/Tangkapan layar kanal YouTube/Buya Yahya

KILASCIMAHI - Buya Yahya beri penjelasan mengenai hukum memberikan sesajen untuk arwah para leluhur seperti Pak Prabu di KKN di Desa Penari.

Dalam kisah KKN di Desa Penari Pak Prabu menyiapkan sesajen untuk arwah para leluhur, terkait hal itu Buya Yahya pun angkat bicara tentang hukum memberikan sesajen.

Namun bagaimana hukum menyiapkan sesajen untuk arwah leluhur menurut Buya Yahya seperti Pak Prabu pada kisah KKN di Desa Penari.

Seperti kita ketahui dalam cerita KKN di Desa Penari banyak sesajen yang diberi untuk arwah para leluhur.

Baca Juga: Siap-Siap Film Pengabdi Setan 2 Communion Akan Hadir Lebih Horor Dibanding KKN di Desa Penari, Ini Ulasannya

Salah satu contohnya Mbah Buyut memberi kopi yang diminum oleh para mahasiswa kkn yaitu Nur dan Widya.

Kopi tersebut terasa sangat pahit bila diminum oleh Ayu, Anton, dan Wahyu, tetapi Nur meminum kopi dengan rasa yang manis.

Mbah Buyut mengatakan kalau kopi tersebut memang dibuat dengan sangat pahit, karena para lelembut ataupun leluhur terdahulu menyukai kopi hitam yang sangat pahit.

Bagi para lelembut kopi pahit buatan Mbah Buyut sangat lah enak dan manis.

Disaat seseorang meminum kopi hitam pahit buatan Mbah Buyut itu menandakan adanya makhluk halus yang menunggu didalam tubuh tersebut.

Seperti Mbah Dok yang ada didalam tubuh Nur yang bertugas menjaga cucunya agar selamat dari gangguan makhluk halus jahat lainnya.

Tak hanya Nur yang didalam tubuhnya terdapat makhluk halus, Widya pun juga meminum kopi yang sama dengan sangat manis sampai habis tak tersisa.

Baca Juga: Lebih Mistis Mana, Sinden Atau Sendang dalam Kisah KKN di Desa Penari, Simak Ulasannya

Tetapi makhluk ini sangat berbeda, mereka ingin mengganggu Widya setelah menjadi tumbalnya Bima.

Dikarenakan umur mereka masih bau kencur alias masih perawan maka mereka lah yang di ganggu oleh makhluk halus setempat.

Selain kopi seperti yang di lakukan Mbah Buyut, ternyata Pak Prabu juga menyiapkan sesajen untuk para arwah leluhur di desa KKN di Desa Penari.

Guna sesajen untuk para leluhur dipercaya dapat melindungi dari marabahaya yang akan datang di desa tersebut.

Seperti di dekat pemandian Nur dan Widya terdapat pula sesajen dengan wewangian kemenyan yang menghiasi tempat tersebut.

Awalnya Buya Yahya mendapat pertanyaan dari salah satu jamaahnya yang mengatakan kebiasaan di suatu kampung ada keyakinan untuk memberikan kesukaan untuk para leluhur.

Dikutip kilascimahi.com melalui kanal Youtube Al-Bahjah TV berjudul Hukum Menyiapkan Sesajen Untuk Arwah Leluhur - Buya Yahya Menjawab - Buya Yahya Menjawab, Buya Yahya mengatakan itu adalah tidak ada keyakinan seperti itu karna arwah tersebut sudah beda alam.

Baca Juga: Seram Banget, Beginilah Penampakan Anak Bima dan Badarawuhi dalam Kisah KKN di Desa Penari

"ini adalah keyakinan yang gak benar, gak boleh keyakinan-keyakinan itu yang pulang kerumah dan sebagainya," tutur Buya Yahya.

"roh orang yang meninggal dunia itu tidak terikat materi karena alamnya alam beda, dikatakan alamnya alam barzakh," jelas Buya Yahya.

kalau memang punya makanan bawa ke mesjid, biar dimakan orang mesjid nanti pahalanya nyampe," tambah Buya Yahya.

Editor: Dwi Surya Andhika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah