Hati-Hati Informasi Ajakan Puasa Rajab, Sumbernya dari Hadist Palsu, Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

2 Februari 2022, 13:01 WIB
Hati-hati dengan informasi Puasa di Bulan Rajab karena itu bersumber dari hadist palsu menurut penjelasan Ustadz Adi Hidayat /mui.or.id

KILASCIMAHi - Bulan Rajab merupakan bulan yang istimewa. Oleh karena itu, dianjurkan untuk memperbanyak amalan di bulan ini.

Tapi, hati-hati dengan informasi mengenai pelaksanaan puasa di bulan Rajab yang disebutkan akan memperoleh balasan dari Allah SWT, mulai dari dihapuskan semua dosa, hingga dijamin masuk surga.

Seperti dikutip KilasCimahi.com dalam tayangan Youtube Audio Dakwah, Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa banyak beredar ajakan kebaikan dengan mengatasnamakan hadist.

Padahal, kata dia, tidak ada satupun hadist Rasulullah SAW yang berisi mengenai perintah mengkhususkan puasa sunnah di Bulan Rajab dengan jumlah hari-hari tertentu.

Baca Juga: 1 Rajab 1443 H Diundur Jadi 3 Februari, Koq Bisa? Ini Penjelasan PBNU

Dari informasi yang beredar di media sosial,

Inilah jumlah hari puasa sunnah Rajab yang bisa dijalankan beserta keutamaannya

1. Puasa tanggal 1 Rajab mendapat pahala puasa 1 bulan.

2. Puasa 3 hari pada Kamis, Jumat, dan Sabtu seperti beribadah selama 700 tahun.

3. Puasa 7 hari akan ditutup baginya 7 pintu neraka.

4. Puasa 8 hari akan dibuka baginya pintu surga.

5. Puasa 15 hari maka kerburukannya akan diganti dengan kebaikan dan diampuni seluruh dosa-dosa kecilnya yang telah lalu.

6. Puasa 30 hari akan diberi nikmat melihat Dzat Allah di hari kiamat dan dikumpulkan dengan para Nabi.

Baca Juga: Ini Dia Jumlah Yakjuj Makjuj Tanda-Tanda Akhir Zaman dan Yang Sekali Minum Sungai Langsung Kering

7. Puasa pada tanggal 27 Rajab akan diberi pahala puasa 60 bulan.

8. Puasa 3 hari di akhir Rajab dan menghidupkan malamnya maka akan diberi pahala puasa dan ibadah malam selama 100 tahun.

''Ngga boleh mengajak kebaikan tapi mengatasnamakan hadist. Itu bukan hadist palsu, tapi palsu banget,''tegas Ustadz Adi Hidayat.

Dalil dalam Al Quran di Surat Dalam At Taubah ayat 36, Allah SWT berfirman mengenai bulan haram yang artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat Bulan Haram.''

Baca Juga: Punya Banyak hutang? Ini Doa Pembebas Hutang yang Sering Dibaca Rasulullah

Lalu, tambah Adi Hidayat, ada hadist dari Rasulullah SAW yang menyebutkan ''Di antaranya 4 empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadil Tsani (Jumadil Akhir) dan Sya'ban." (HR. Bukhari dan Muslim).

Jadi, kata ulama lulusan Universitas Al Azhar Kairo ini, tidak ada satupun dalil atau hadist yang memerintahkan berpuasa khusus di Bulan Rajab.

Tapi memang, kata dia, ada anjuran untuk memperbanyak amal ibadah, termasuk puasa di bulan Haram.

''Jadi tidak hanya di Bulan Rajab saja. Di Bulan Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram, juga dianjurkan memperbanyak puasa,''jelas dia.

Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu, Ini Waktu Terbaik untuk Menasehati Anak Menurut dr Aisyah Dahlan

Bentuk puasanya pun, kata dia, tidak dibatasi. Bagi yang biasa puasa Senin-Kamis, bisa dilanjutkan di empat bulan Haram ini. Bisa juga, kata dia, puasa Ayyamulbidh, atau puasa Daud.

Editor: Riffa Anggadhitya

Tags

Terkini

Terpopuler