Dua Amalan Penjamin Masuk Surga

9 Desember 2021, 12:05 WIB
Ilustrasi Berdoa /Riffa Anggadhitya/

KILASCIMAHI - Suatu saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya mengenai perkara yang banyak memasukkan seseorang ke dalam surga. beliau menjawab : “Takwa kepada Allah dan berakhlak yang baik.” .. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Baca Juga: Membuat Allah Gembira

Amalan Pertama : Takwa


Takwa secara bahasa artinya menjaga atau melindungi atau memelihara diri. Takwa secara istilah syariat adalah mengerjakan perintah Allah dan menjauhi laranganNya sebagai cara meraih ridha dan rahmat Allah Swt.


Secara umum ciri-ciri Insan Taqwa adalah: Beriman kepada Allah SWT dan rukun iman yang lainnya, menjalankan rukun Islam, menjalankan perintah dan syariat Allah SWT, menjauhi larangan-larangan Allah SWT alias tidak bermaksiat, beramal shaleh dan berakhlaq mulia. Seorang ulama meringkas taqwa dalam lima sikap; melaksanakan perintah Allah SWT dan Rasul-Nya, menjauhi larangan-larangan Allah SWT dan Rasul-Nya, ridho dengan takdir Allah SWT, Sabar dalam menjalankan tugas, ujian dan tantangan kehidupan dan syukur atas nikmat-nikmat kehidupan.

Baca Juga: Pentingnya Menjaga Shalat Ashar bagi Muslim
Al Hasan Al Bashri berkata:
“Orang yang bertakwa adalah mereka yang menjauhi hal-hal yang diharamkan dan menunaikan berbagai kewajiban.”

‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz berkata:
“Takwa bukanlah hanya dengan puasa di siang hari atau mendirikan shalat malam, atau melakukan kedua-duanya. Namun takwa adalah meninggalkan yang Allah haramkan dan menunaikan yang Allah wajibkan. Siapa yang setelah itu dianugerahkan kebaikan, maka itu adalah kebaikan pada kebaikan.”

Ibnu Mas’ud ketika menafsirkan ayat bertakwalah pada Allah dengan sebenar-benarnya takwa yang terdapat dalam surat Ali Imran ayat 102, beliau berkata,
“Maksud ayat tersebut adalah Allah itu ditaati, tidak bermaksiat pada-Nya. Allah itu terus diingat, tidak melupakan-Nya. Nikmat Allah itu disyukuri, tidak diingkari.” (HR. Al Hakim secara marfu’, namun mauquf lebih shahih).

Takwa yang sempurna kata Ibnu Rajab Al Hambali adalah dengan mengerjakan kewajiban, meninggalkan keharaman dan perkara syubhat, juga mengerjakan perkara sunnah, dan meninggalkan yang makruh. Inilah derajat takwa yang paling tinggi.

Amalan Kedua : Akhlak Yang Baik


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan akhlak yang baik sebagai tanda kesempurnaan iman. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)

Ibnu Rajab mengatakan bahwa berakhlak yang baik termasuk bagian dari takwa. Akhlak disebutkan secara bersendirian karena ingin ditunjukkan pentingnya akhlak. Sebab banyak yang menyangka bahwa takwa hanyalah menunaikan hak Allah tanpa memperhatikan hak sesama. (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 454).

Baca Juga: Hati-Hati dengan Dua Nikmat Ini

Akhlak yang baik (husnul khuluq) ditafsirkan oleh para salaf dengan menyebutkan beberapa contoh. Al Hasan Al Bashri berkata : Akhlak yang baik adalah ramah, dermawan, dan bisa menahan amarah. Asy Sya’bi berkata : Akhlak yang baik adalah bersikap dermawan, suka memberi, dan memberi kegembiraan pada orang lain. Ibnul Mubarok berkata : Akhlak yang baik adalah bermuka manis, gemar melakukan kebaikan dan menahan diri dari menyakiti orang lain. Imam Ahmad berkata : Akhlak yang baik adalah jangan engkau marah dan cepat naik darah. Beliau juga berkata: berakhlak yang baik adalah bisa menahan amarah di hadapan manusia.

Semoga Allah mengaruniakan kepada kita takwa dan akhlak yang mulia. Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah. Laa Haula walaa quwwata illa billahi.

Editor: Riffa Anggadhitya

Tags

Terkini

Terpopuler