Geger! Seorang Guru Cirebon Dipecat Usai Sebut Maneh ke Ridwan Kamil, Apa Arti Kata Maneh Sebenarnya?

16 Maret 2023, 12:58 WIB
Ridwan Kamil /Innekeu Putri Pinansia /Kilas Cimahi

KILASCIMAHI - Baru-baru ini geger dengan kabar seorang guru asal Cirebon dipecat setelah sebut Ridwan Kamil dengan kata Maneh, Sebenarnya apa arti kata Maneh?

 

Perlu diketahui, bahwa kata maneh yang digunakan guru tersebut adalah Bahasa Sunda sebagai kata ganti kedua yang artinya kamu.

Namun, apa yang salah dengan kata maneh hingga seorang guru asal Cirebon ini di pecat setelah menyebutkan Ridwan Kamil maneh?

Mungkinkah kata ini sangat tidak pantas di ucapkan hingga guru asal Cirebon tersebut di pecat usai katakan maneh pada Ridwan Kamil?

Simak ulasan kilascimahi.com part of Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) berikut ini.

Baca Juga: Cara Mandi Wajib Setelah Berhubungan Intim, Haid, Nifas dan Keluar Mani, Lengkap Dengan Bacaan Niat dan Do'any

Untuk diketahui, seorang guru di Kota Cirebon bernama Muhammad Sabil (34), dipecat dari sekolah setelah mengomentari unggahan di akun Instagram pribadi Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. 

Sabil di kolom komentar postingan tersebut menyebut Ridwan Kamil dengan kata 'maneh'. 

Adapun komentar itu termuat di dalam unggahan Ridwan Kamil ketika sedang menggelar Zoom Meeting dengan sejumlah murid di SMP 3 Tasikmalaya.

Dalam meeting itu, Ridwan Kamil terlihat mengenakan jas berwarna kuning dan berbincang dengan tiga murid. Lalu, Sabil dengan akun @sabilfadhillah menyematkan komentar yang mempertanyakan kapasitas Ridwan Kamil ketika berbincang dengan tiga murid itu.

Baca Juga: Cara Membayar Hutang Puasa Ramadhan yang Telah Bertahun-tahun 

"Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur Jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil???" demikian bunyi dari komentar Sabil.

Ridwan Kamil dan sejumlah pengikutnya lalu membalas komentar dari Sabil. 

Dikutip dari kamus bahasa Sunda, maneh berarti kata ganti orang kedua, kamu, engkau

Pengajar Sastra Sunda di Universitas Padjajaran, Teddi Muhtadin, kepada Ahda Imran dari Pikiran Rakyat (7-2-2010), mengatakan: tak ada kata ganti orang pertama (pronomina persona) yang tepat digunakan untuk mengekspresikan kedirian seperti itu, kecuali kata ”aing”.

Berbeda dengan kata “aing” yang masuk katagori bahasa Sunda kasar, kata “maneh” masih termasuk ke dalam katagori bahasa Sunda loma. Dengan begitu, penggunaan kata “maneh” masih dapat digunakan dalam perbincangan sehari-hari dengan teman sebaya.

Baca Juga: Awal Puasa Ramadhan 2023 Jatuh Pada Tanggal Berapa? Yuk Simak Penjelasannya Berdasarkan Prediksi Pemerintah

Akan tetapi, tidak disarankan untuk menunjuk kepada orang tua menggunakan kata “maneh”. Kata lain yang dapat digunakan untuk menggantikan kata “maneh” ialah “hidep” atau “anjeun” (basa Sunda lemes) yang berarti “kamu”.

Bahasa Sunda, merupakan salah satu bahasa daerah yang memiliki tingkatan bahasa atau disebut juga Undak-Usuk Basa Sunda.

Dalam Undak Usul Bahasa Sunda terdapat tiga tingkatan bahasa yaitu basa Sunda kasar, basa Sunda loma (akrab), dan basa Sunda hormat/lemes (santun).

Maneh, dalam bahasa Sunda, artinya kamu—biasanya diucapkan antar-teman sebaya. Dan kasar bila diucapkan oleh orang yang lebih muda kepada orang yang lebih tua.

Perkataan 'maneh' dalam bahasa Sunda itu dinilai tak pantas dan diduga jadi penyebab dirinya diberhentikan sebagai guru. 

Demikian ulasan mengenai arti kata maneh yang membuat seorang guru dipecat setelah menyebut maneh pada Ridwan Kamil.

Editor: Baiq Aprilia Intan Sinara H.

Terkini

Terpopuler