Pasca Gempa Cianjur dan Gunung Semeru Meletus, Pernyataan BMKG Soal Ancaman Nyata Bencana Kembali Viral

4 Desember 2022, 21:25 WIB
Pasca gempa Cianjur dan Gunung Semeru meletus, pernyataan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengenai ancaman nyata bencana dan minta dunia bersatu kembali viral /Muhammad Arif Pribadi/Antara

KILASCIMAHI - Pernyataan BMKG minta dunia bersatu hadapi ancaman nyata bencana pasca gempa Cianjur dan Gunung Semeru meletus kembali viral.

Saat ini, berbagai bencana alam mulai dari gempa bumi, longsor dan gunung meletus melanda Indonesia.

Oleh karena itu, pernyataan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG yang menyebut bahwa ancaman nyata bencana dunia sudah di depan mata kembali viral.

Padahal, pernyataan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengenai ancaman nyata bencana dunia ini diucapkan saat membuka acara Third Multi-Hazard Early Warning Conference (MHEWC-III) yang digelar di Bali pada Senin, 23 Mei 2022.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Status Naik Dari Siaga Menjadi Awas!!

Dwikorita meminta dunia bersatu untuk menghadapi ancaman nyata bencana ini.

"Gotong-royong menjadi pilihan terbaik di tengah situasi global yang tidak menentu akibat pandemi Covid-19," ujar Dwikorita dikutip kilascimahi.com dari mediablora.com part of Pikiran Rakyat Media Network (PRMN).

Dikatakan Dwikorita, ancaman bencana ini semakin berat dan kompleks seiring dampak perubahan iklim global.

Tak hanya itu, ancaman semakin nyata usai dinamika lempeng tektonik planet bumi yang menunjukkan tren peningkatan keaktifan.

Akibat perubahan iklim, peristiwa ekstrem semakin sering terjadi dengan intensitas yang lebih tinggi dan durasi yang lebih lama.

"Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) sendiri memproyeksikan bumi akan mengalami pemanasan jangka pendek hingga 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri lima tahun ke depan atau tahun 2026. Proyeksi tersebut memiliki peluang mencapai 50 persen," jelas dia.

Kemudian, berdasarkan laporan Katalog Komposit Sistem Seismik Nasional Lanjutan, terjadi peningkatan tren seismisitas secara global, yang juga dikuatkan dengan data historis BMKG.

"Hal ini benar-benar menjadi tantangan serius kita semua untuk mempercepat pencapaian Target G Kerangka Sendai, terutama untuk mempercepat pencapaian resiliency atau ketangguhan terhadap bencana melalui penerapan peringatan dini di level nasional dan lokal," ungkap dia.

Menurut Dwikorita, penerapan Peringatan Dini Multi Bencana merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan resiliensi atau ketangguhan dalam menghadapi bencana.

Untuk di Indonesia, Dwikorita menilai, peran kearifan lokal jika dikolaborasikan dengan pengetahuan dan teknologi yang akan akan berdampak signifikan terhadap keberhasilan peringatan dini bencana.

Baca Juga: Gempa Terkini Cianjur 2022: Kembali Terjadi Gempa Susulan Magnitudo 4,2, Kenapa Kembali Menguat?

Dan peringatan dini bencana ini sebaiknya diterapkan secara multilateral antar berbagai negara dan komunitas dunia.

Demikian ulasan mengenai pasca gempa bumi Cianjur dan Gunung Semeru meletus, pernyataan BMKG mengenai ancaman nyata bencana dan menyerukan dunia bersatu kembali viral.

Tulisan ini sudah ditayangkan di mediablora.com dalam artikel berjudul Ancaman Nyata Di DeBMKG Serukan Dunia Bersatu Ada apa

Editor: Riffa Anggadhitya

Tags

Terkini

Terpopuler