Mencengangkan, Ternyata Badarawuhi Diawasi di Lokasi Asli KKN di Desa Penari, Begini Penjelasan Mbah Buyut

- 1 Juni 2022, 12:00 WIB
Mbah Buyut Sempat Awasi Siluman Ular Badarawuhi Dalam Kisah Asli KKN di Desa Penari
Mbah Buyut Sempat Awasi Siluman Ular Badarawuhi Dalam Kisah Asli KKN di Desa Penari //Youtube/Ray Buat Trailer

KILASCIMAHI - Mencengangkan, ternyata Badarawuhi diawasi di lokasi asli KKN di Desa Penari, begini penjelasan Mbah Buyut.

Seperti diketahui, Mbay Buyut adalah warga sepuh di desa tersebut dalam kisah asli KKN di Desa Penari, dengan mengintai penguasa hutan yaitu sosok siluman ular Badarawuhi.

Bagaimana Badarawuhi berada dalam pengawasan Mbah Buyut dalam kisah asli KKN di Desa Penari?

Beberapa makhluk ghoib mencoba untuk mengganggu desa tersebut namun ditangkis oleh Mbah Buyut yang juga memiliki ilmu ghoib.

Baca Juga: Berikut Kumpulan 15 LINK Twibbon Hari Lahir Pancasila Gratis yang Sangat Cocok Digunakan di Sosial Media

Nur dan Widya salah satu contoh orang yang dibantu oleh Mbah Buyut dari gangguan makhluk ghoib yang ingin membawa jiwa mereka oleh Badarawuhi.

Mbah Buyut juga merasa kasihan terhadap mereka yang berniat baik untuk menyelesaikan program studi universites dengan KKN(kuliah kerja nyata).

Meski sikap menyeramkan layaknya hantu, tapi Mbah Buyut sangat baik melindungi Nur dan Widya beserta penduduk setempat dari gangguan para siluman termasuk Badarawuhi di Desa Penari.

Dalam thread SimpleMan menjelaskan bagaimana bisa Badarawuhi lolos dari pengawasan Mbah Buyut.

Baca Juga: Mengerikan, Ini Cara Badarawuhi Membawa Ayu dan Para Penari di Lokasi KKN di Desa Penari Asli ke Alam Gaib

Berikut kronologi Badarawuhi lolos dari pengawasan Mbah Buyut.

Widya tidak menjawab apa yang pak Prabu tanyakan, si ibuk juga menenangkan pak Prabu agar tenang, sembari menggiring Widya masuk ke rumah, Widya mendengar Nur menjerit, menangis, seperti kesetanan.

Saat Widya masuk dan melihat apa yang terjadi, Widya melihat ruangan itu di penuhi orang yang duduk bersila, mereka mengelilingi 2 orang yang terbujur, tubuhnya di tutup selendang, di ikat dengan tali putih, menyerupai kafan, Wahyu dan Anto menatap kaget saat Widya masuk.

“Wid, tekan ndi awakmu?” (darimana kamu Wid?) ucap Nur yang langsung memeluk Widya.

“onok opo iki Nur?” (ada Apa ini Nur)

Nur menutup mulutnya, tidak tau harus memulai darimana, sampai Wahyu berdiri, “Ayu Wid, Nur lihat Ayu, tiba-tiba terbujur kaku, matanya tidak bisa di tutup”

Baca Juga: Selain Ayu, Banyak Gadis Lain Jadi Budaknya Badarawuhi di Lokasi KKN di Desa Penari, Begini Kata Om Hao

Widya mendekati Ayu, di sampingnya ada Bima, ia terus menerus menendang-nendang dalam posisi terikat itu, layaknya seseorang yang terserang epilepsi, matanya kosong melihat langit-langit, mereka berdua terbaring tidak berdaya, sontak Widya ikut menjerit sebelum ada yg menenangkan

dari Pawon, mbah Buyut keluar, ia melihat Widya kemudian memanggilnya.

“sini ndok, Mbah jek tas gawe kopi” (sini nak, si mbah baru saja selesai membuat kopi)

mbah Buyut, duduk di kursi kayu yang ada di pawon, ia melihat Widya lama, kemudian mengatakanya. “Koncomu wes kelewatan”

“Pripun mbah?” (bagaimana mbah?)

“yo opo rasane di kerubungi demit sa’alas?” (bagaimana rasanya di kelilingi makhluk halus satu hutan?)

Baca Juga: Apa iya Yang Memerankan Widya di Film KKN di Desa Penari Bukan Adinda Thomas? Ini Kata Sutradara Awi Suryadi

Mbah Buyut masih mengaduk kopinya, memandang Widya yang tampak mulai kembali kesadaranya, “nyoh, di ombe sek” (nih, di minum dulu)

Widya menyesap kopi dari mbah Buyut, tiba-tiba rasa pahit yang monohok membuat tenggorokan Widya seperti di cekik, membuat Widya memuntahkanya, begitu banyak muntahan air liur Widya yang keluar, ia melihat mbah Buyut yang tampak mengangguk. seperti memastikan.

“koncomu, ngelakoni larangan sing abot, larangan sing gak lumrah gawe menungso opo maneh bangsa demit” (temanmu, melakukan pantangan yang tidak bisa di terima manusia, apalagi bangsa halus) kata mbah Buyut sembari geleng kepala.

“paham ndok” (paham nak)

Widya mengangguk.
“Sinden sing di garap, iku ngunu, Sinden kembar, siji nang cidek kali, siji’ne nang enggon sing mok parani wingi bengi” (Sinden yang kamu kerjakan, itu kembar, satu di dekat sungai, satu yang kemarin malam kamu datangi)

Baca Juga: Viral, Apa Itu Card Holder yang Lagi Trending di Google Trends dan Ternyata Ini Lho Harganya

“eroh opo iku sinden?” (tahu kegunaan Sinden?)

“mboten mbah” (tidak tahu mbah)

“Sinden ku, enggon adus’e poro penari sak durunge tampil. nah, Sinden sing cidek kali, gak popo di garap, tapi, sinden sing sijine, ra oleh di parani, opo maneh sampe di gawe kelon”

(Sinden itu tempat mandinya para penari sebelum tampil, nah, sinden yang di dekat sungai tidak apa-apa di kerjakan, tapi, sinden yang satunya, tidak boleh di datangi, apalagi di pakai kawin)

“Widya ngerti, sopo sing gok Sinden iku?” (Widya tahu siapa yang ada di sinden itu)

Widya diam lama, sebelum mengatakanya. “Ular mbah”

Baca Juga: Kunci Jawaban Game Shopee Tebak Kata Tantangan Harian, Hari Ini, Selasa 31 Mei 2022

“nggih. betul” “sing mok delok iku, ulo-anak’e Bima karo” (yg kamu lihat itu, adalah anaknya Bima sama)

“Ular itu mbah”

mbah buyut mengangguk “iku ngunu, mbah sing kecolongan, Widya mek di dadekno Awu awu, ben si mbah ngawasi Widya, tapi mbah salah, koncomu iku sing ket awal wes di incer karo” (itu, mbah yang kecolongan, Widya cuam di jadikan pengalih perhatian, biar si mbah ngawasi kamu, tapi mbah salah, dari awal, yang di incar sama).

mbah Buyut diam lama, seperti tidak mau menyebut nama makhluk itu. “

Baca Juga: Sutradara Film KKN di Desa Penari Ditarget 3 Juta Penonton Kalahkan Danur Eh Malah Kalahkan Avengers Infinity

“ngantos, yo nopo mbah, Ayu kale bima saget mbalik?” (lalu bagaimana mbah, apa Ayu sama Bima bisa kembali?)

“isok isok” kata mbah Buyut, “sampe balak’e di angkat”
“balak’e di angkat mbah” (bencananya di angkat) kata Widya, bingung.

“Bima ambek Ayu wes kelewatan, sak iki, kudu nanggung opo sing di lakoni” (Bima sama Ayu sudah kelewatan, sekarang, dia harus menanggung apa yang dia perbuat).***

Editor: Intan Augustine Aida Suphi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah