Mengerikan, Ini Cara Badarawuhi Membawa Ayu dan Para Penari di Lokasi KKN di Desa Penari Asli ke Alam Gaib

- 1 Juni 2022, 07:04 WIB
Selain Ayu, banyak gadis lain yang terpilih jadi budaknya Badarawuhi di lokasi  KKN di Desa Penari asli, begini penjelasan Om Hao
Selain Ayu, banyak gadis lain yang terpilih jadi budaknya Badarawuhi di lokasi KKN di Desa Penari asli, begini penjelasan Om Hao /Instagram/@kknmovie

KILASCIMAHI - Mengerikan, begini cara Badarawuhi membawa arwah Ayu dan para budak penari di lokasi KKN di Desa Penari asli ke alam gaib, ini penjelasan Om Hao.

Puluhan gadis ini merupakan warga di lokasi KKN di Desa Penari asli.

Seperti Ayu, arwah mereka dibawa untuk menjadi budak penari oleh Badarawuhi di lokasi KKN Desa Penari asli ke alam gaib, jelas Om Hao.

Sebelumnya, seorang anak indigo bernama Koh JW pernah mendatangi lokasi KKN di Desa Penari. Koh JW mengaku bertemu langsung dengan Badarawuhi, sosok siluman ular berparas cantik yang berpakaian warna hijau seperti penari.

Baca Juga: Terkuak, Ternyata Bukan Adinda Thomas yang Memerankan Widya di Film KKN di Desa Penari, Begini Kata Sutradara

Ia pun melihat sosok penari lain dengan baju yang sama dengan Badarawuhi, yakni pakaian serba hijau.

Seperti Badarawuhi, sosok penari lain ini juga mengenakan gelang mahkota yang kepalanya berbentuk ular yang hidup.

''Penari yang ini juga tatapannya kosong dan seperti menangis,''jelas Koh JW yang menduga bahwa ini adalah Ayu dalam kisah KKN di Desa Penari seperti dikutip KilasCimahi.com dari Kanal Youtube Mata Astral 'Ngobrol dengan Sang Penari di Tempat KKN Desa Penari yang diunggah pada 10 Mei 2022.

Menurut Koh JW, ia pun melihat masih ada puluhan
penari lain yang setiap saat menari untuk menyenangkan Badarawuhi.

Tapi, pakaiannya berbeda dengan Badarawuhi atau Ayu, yakni mengenakan warna hitam dan merah.

Sementara itu, Om Hao bersama tim Kisah Tanah Jawa melakukan penelusuran lokasi KKN di Desa Penari asli. Di lokasi ini, kata Om Hao, ada dua desa, yakni desa penari dan desa gaib.

''Di Desa Penari ini suka ada pagelaran yang bukan hanya ditujukan untuk manusia, tapi juga untuk penghuni desa gaib,''jelas Om Hao.

Baca Juga: Kok Bisa Ya Anton Tidak Diganggu Badarawuhi Dalam Kisah Asli KKN di Desa Penari? Ini Kata Awi Suryadi

Hanya saja, kata dia, terkadang para penari ini kerasukan para penghuni dari desa gaib. Kemudian, ada beberapa kejadian para penari yang kerasukan , satu minggu kemudian sakit keras dan meninggal.

Menurut Om Hao, hanya penari tertentu yang 'terpilih' untuk dirasuki makhluk halus, seperti Badarawuhi.

Salah satunya, penari ini masih harus perawan. Kedua, penari ini harus kuat melakukan tirakat.

''Penari yang terpilih ini usianya ada yang 14 tahun, 16 tahun hingga 17 tahun,''jelas Om Hao.

Para penari yang terpilih ini, kata Om Hao, akan menari selama semalaman. Hal ini bisa dilakukan karena mereka kerasukan.

Jika penari terpilih ini sudah disukai, maka akan diajak untuk menari di desa penari alam gaib.

''Anak yang cantik, saya pinjam ragamu. Ke sini ikuti saya,''ujar Om Hao dalam bahasa Jawa menirukan ucapan Badarawuhi saat akan membawa para penari terpilih ini menari di desa penari alam gaib.

Baca Juga: Ternyata Ini Perjanjian Antara Bima dengan Badarawuhi Asli dalam KKN di Desa Penari, Dibongkar Oleh Om Hao

Di lokasi KKN di Desa Penari ini, Om Hao pun menemukan puluhan makam dengan nisan yang sudah tidak terbaca. Terkadang, hanya ada tanaman pooring sebagai penanda. Makam tua ini diduga para penari perempuan yang masih perawan dimakamkan disana.

Benarkah makam ini merupakan makam para penari yang menjadi tumbal Badarawuhi? Dalam threadnya, SimpleMan sebenarnya sudah menuliskan mengenai para penari di Desa Penari ini.

kisah Ayu dan Bima sudah diceritakan dalam thread twitter SimpleMan, bagaimana dengan puluhan penari yang terlihat oleh Koh JW.

Sebenarnya, SimpleMan pun sudah mengutarakan mengenai hal ini secara tidak langsung.

''Pak Prabu menceritakan bahwa memang ada rahasia yang tidak ia katakan dan alasan kenapa ia menolak keras di adakan kegiatan ini sejak awal.

tepat di samping lereng, ada tapak tilas, tempat penduduk desa ini mengadakan pertunjukkan tari, bukan untuk manusia namun untuk jin hutan

ia mengatakan, dulu, setiap di adakan tarian itu, untuk menghindari balak (bencana) bagi desa ini, seriring berjalanya waktu, rupanya, mereka yang menari untuk desa ini, akan di tumbalkan, masalahnya, setiap penari haruslah dari perempuan muda yang masih perawan.

“tapi Ayu pak” kata Nur membantah.

Baca Juga: Terkuak, Keadaan Ayu Setelah Menumbal Badarawuhi untuk Mendapatkan Bima dalam Kisah Asli KKN di Desa Penari

“itu masalahnya” kata pak Prabu, “asumsi saya, Ayu sejak awal hanya sebagai perantara, ke Widya lewat Bima, namun, Ayu tidak memenuhi tugasnya, akibatnya, Ayu di buatkan jalan pintas, ia di beri selendang hijau itu. tau darimana selendang itu?”selendang para penari.

Pak Prabu kemudian duduk, matanya merah padam, “seharusnya saya menolak habis-habisan bila bukan karena dia adik teman saya” “selendang itu, adalah selendang yang keramat, tidak ada lelaki yang bisa menolak selendang itu saat di pakai oleh perempuan”

“nak Ayu tidak salah, nak Bima pun begitu, saya yang salah, seharusnya saya tolak kalian semua, toh anak-anak kami pun tidak ada yang tinggal disini, tempat ini, bukan untuk anak setengah matang seperti kalian”
mendengar itu, membuat Nur tidak kuasa melihat Ayu,

Jadi, diketahui dari cerita Nur yang tertulis dalam Thread Twitter SimpleMan, desa yang mereka jadikan lokasi KKN memiliki sejarah panjang mengenai ritual menari untuk makhluk halus penunggu hutan.

Ritual tarian ini dilakukan untuk menghindari balak (bencana) bagi desa ini. Tapi, seriring berjalanya waktu, rupanya, mereka yang menari untuk desa ini, akan di tumbalkan, masalahnya, setiap penari haruslah dari perempuan muda yang masih perawan.

Baca Juga: Kerasukan Badarawuhi di Lokasi Asli KKN di Desa Penari, Om Hao Menari Dan Bongkar Kejadian Sebenarnya

Demikian penjelasan mengenai cara Badarawuhi mengambil arwah Ayu dan para penari dari lokasi KKN di Desa Penari ke alam gaib.

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah