Kisah Mahasiswa IPB 'Hilang' Saat KKN Selama 15 Tahun di Pulau Seram Mirip KKN di Desa Penari? Ini Ulasannya

- 12 Mei 2022, 14:08 WIB
Dibanding KKN di Desa Penari, ini kisah mahasiswa IPB 'Hilang' saat KKN selama 15 Tahun di Pulau Seram
Dibanding KKN di Desa Penari, ini kisah mahasiswa IPB 'Hilang' saat KKN selama 15 Tahun di Pulau Seram //id.quora.com//id.quora.com/id.quora.com

Baca Juga: Bagaimana Komunikasi Mbah Dok Sang Penjaga Nur di Film KKN di Desa Penari, Ini Ulasannya Frislly Herlind

Kemudian teman temannya akhirnya berinisiatif mengorek cerita panjangnya yang kemudian diajukan menjadi skripsi.

Butuh 28 jam untuk merekam apa yang Kasim ceritakan. Kemudian ada orang yang mengolahnya menjadi sebuah tulisan bernama skripsi itu.

Pada akhirnya, skripsi selesai kemudian Kasim dinyatakan lulus sebagai Insinyur Pertanian.

22 september 1979 di Hotel Salak, Bogor Kasim pun diwisuda.

Hingga pada hari itu di hotel Salak, Wisuda spesial untuk orang spesial. Tidak seperti biasanya, dandanan Kasim pagi itu rapi sekali, setelan jas yang harum lengkap dengan sepatu mengkilap seperti lampu taman yang diberikan temannya membuat Kasim tampak beda. Sangat berbeda. Rambutnya disisir rapi dengan potongan yang cerdas.

Baca Juga: Arwah Ayu Yang Jadi Tumbal Budak Badarawuhi di KKN di Desa Penari Termasuk Pesugihan? Simak Kata Buya Yahya

Setelah proses wisuda selesai, banyak badan yang menawarinya pekerjaan. Teman-temannya yang sudah menjadi petinggi di sini dan di sana pun ikut menawarinya pekerjaan. Namun, semua ditolaknya dengan tegas.

Kasim ingin kembali ke Waimital. Membangun Waimital kembali. Lima belas tahun masih belum cukup baginya. Maka berangkatlah Kasim kembali ke Waimital. Kali ini dengan title Insinyur di depan namanya. Tapi Kasim tak terlalu ambil pusing perihal title.

Beberapa waktu kemudian, Kasim berubah pikiran. Mungkin ia berpikir bahwa lebih baik ia menggodok seribu Kasim lainnya agar perjuangannya dapat ditularkan. Akhirnya ia beralih menjadi dosen di Universitas Syah Kuala, universitas negeri termashur di Aceh hingga akhirnya pensiun pada 1994.

Halaman:

Editor: Dwi Surya Andhika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah