Frislly Herlind secara tidak langsung menyebutkan kalau Bima lah yang menjadikan Ayu sebagai tumbal untuk melakukan perjanjian dengan Badarawuhi pada KKN di Desa Penari.
Untuk diketahui, film KKN di Desa Penari diadaptasi dari kisah nyata beberapa mahasiswa yang tengah melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di salah satu desa terpencil di Jawa Timur.
Di sebut Desa Penari karena penulis kisah ini yang menyebut dirinya SimpleMan sudah berjanji kepada para mahasiswa yang terlibat dalam KKN ini untuk menyamarkan identitas desa.
Dalam cerita SimpleMan, disebutkan sebenarnya ada 14 mahasiswa yang ikut dalam KKN ini. Tapi, untuk menyederhanakan cerita, jadinya hanya disebut 6 mahasiswa yang tengah melaksanakan KKN. Mereka adalah Nur, Widya, Ayu, Bima, Anton dan Wahyu.
Ternyata desa yang dipilih untuk lokasi KKN tersebut bukanlah desa biasa.
Karena saat enam orang mahasiswa tersebut mengunjunginya mereka mulai mengalami pengalaman mistis.
Hal ini dikarenakan ada salah seorang mahasiswa yaitu Bima yang melanggar aturan pantangan yang diberlakukan di desa tersebut.
Sebelumnya, kepala desa di desa Penari yang bernama Prabu sudah melarang mahasiswa untuk melewati batas gapura yang telah ditetapkan.
Sayangnya seiring berjalannya waktu, teror makhluk gaib di desa Penari tersebut mulai dirasakan oleh sekelompok mahasiswa tersebut.