''Sering malak di sekolahan. Kalau tidak ngasih dipukul,''jelas kakeknya Febri.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Berduka, Orang yang Paling Setia Meninggal Dunia, Siapa Ya?
Saking nakalnya, gurunya Febri angkat tangan dan mengembalikan Febri ke keluarganya.
Saat Dedi Mulyadi datang ke rumah kakeknya Febri, tiba-tiba datang pemilik warung tetangga Febri, naman Zaenal.
''Febri itu sering mencuriuang di warung saya pa, terakhir Rp 3,1 juta ,''jelas Zaenal.
Usai mengambil uang di warung Zaenal pada malam hari, ada yang memergokin. Lalu, oleh pemuda di sana, Febri diikat di pohon dan ditelanjangin. Ada juga yang memukulinya.
Saat bertemu dengan Febri, Dedi Mulyadi mengajak anak umur 10 tahun ini untuk ikut dengannya dibawa ke pesantren.
Baca Juga: Kepala Dinas Pensiun, Dinas Kependudukan Kabupaten Bandung 'Cuti' Bikin KTP, KK dan Akte Kelahiran
Febri menolak. Tapi, Dedi Mulyadi bersikukuh untuk mengobati Febri karena khawatir, kenakalan Febri akan meningkat dan menjadi penjahat jika sudah besar nanti.
''Hayu ikut bapak ke pesantren, atau dibawa ke kantor polisi,''ancam Dedi Mulyadi kepada Febri.