Film Kiblat Kena Boikot MUI, Simak Tanggapan UAH

- 27 Maret 2024, 10:44 WIB
kontroversi film Kiblat kena boikot MUI begini tanggapan UAH
kontroversi film Kiblat kena boikot MUI begini tanggapan UAH /Tangkapan Layar / Youtube Amal Sunnah/

Tanggapan Ustadz Adi Hidayat Dilansir KabarGarut.com melalui kanal youtube Ustadz Adi Hidayat Official Selasa, 26 Maret 2024,  Adi Hidayat menjelaskan pada zaman Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam, meskipun perangkat yang tersedia sangat terbatas, tetapi produsen hoax atau konten yang bersifat negatif sudah ada.

Contoh-contoh konten yang dinilai kurang baik pada masa itu berlanjut hingga sekarang. "Teman-teman sekalian, konten-konten yang dinilai kurang baik, tidak positif, baik itu pencarian sensasi misalnya, atau juga bahkan, boleh jadi isinya memang kurang bagus, dan disinyalir juga di zaman Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam, dengan perangkat yang sangat terbatas, ada juga produsen-produsen hoax yang, apapun terjadi di lingkungan masyarakat, itu dibuat konten," ujar Ustadz Adi Hidayat

Selain itu, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa dalam Islam, menjaga kehormatan dan nama baik seseorang sangatlah penting, dan menyebarkan berita palsu atau fitnah adalah tindakan yang sangat tercela.

"Misal, satu kali, Nabi pernah, menyendiri di masjid, berpisah sementara dengan istri-istri beliau Sallallahu Alaihi Wasallam. Ketika, ada orang keluar, melihat itu," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Kontroversi Film Horor Kiblat Kena Boikot? Begini Alasannya

"Dan membuat berita hoax, membawa pasir, dilempar lempar, mengatakan ke masyarakat bahwa Nabi telah menceraikan istri-istrinya. Lantas, Umar Bin Khattab yang mendengar, menyaksikan itu, berteriak mengklarifikasi bahwa tidak demikian, Nabi tidak menceraikan isi-isinya. Lalu, turunlah Quran, Surah ke-4, An-Nisa, ayat 83," lanjutnya.

Islam Sebagai Penuntun Jalan "Dari sesuatu yang kurang baik itulah datang Islam membawa tuntunan dan pencerahan tidak dilarang membuat konten, tidak dilarang membuat sesuatu yang edukatif, sinetron kah, film kah misalnya, ya sepanjang itu punya nilai kebaikan untuk masyarakat sekitar mendidik dan mengantarkan pada kemuliaan dan kita ketahui bersama hari-hari ini viral satu produksi dari film tertentu yang berjudul 'Kiblat'," ujar Adi Hidayat.

Dia mengatakan, jika tidak keliru dirinya sempat juga melihat posternya yang beredar baik di media sosial ataupun di media massa yang mendapatkan tanggapan beragam termasuk dari MUI dan tokoh-tokoh yang lain, tentu tanggapan ini harus dilihat dari sisi positifnya sebagai masukan yang mengedukasi baik untuk pegiat seni ataupun masyarakat lainnya.

Ia pun menekankan segala sesuatu itu hendaknya dikonsultasikan kepada ahlinya agar bisa memberikan manfaat untuk semua pihak dalam hal ini kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) sesuai dengan bidangnya.

Baca Juga: Kontroversi Film Horor Kiblat Kena Boikot? Begini Alasannya

"Kita men-suport bahkan kita dorong ayo support teman-teman pegiat seni bikin film-film yang bagus konsultasilah kepada para ulama di MUI, kebagian dakwah, ya. Ada Kia Kholil kemudian Khalil Nafis ada beberapa yang lain juga yang hebat-hebat. Ya, ada teman-teman yang pakar di bidang sejarah, kan teman-teman mau bikin film tentang sejarah," kata Adi Hidayat.

Halaman:

Editor: Baiq Aprilia Intan Sinara H.


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah