Film Kiblat Kena Boikot?? Simak Beberapa Alasannya

27 Maret 2024, 09:00 WIB
alasan film Kiblat dilarang tayang atau diboikot /Instagram @hilmifirdausi/

KILASCIMAHI- Tailer film horor baru Indonesia yang berjudul Kiblat baru saja dirilis namun  telah menuai beberapa kontroversi hingga dinyatakan belum lulus sensor, kenapa?

Belakangan santer diberitakan bahwa  film horor Indonesia kena boikot salah satunya film yang  baru saja akan dirilis yang berjudul Kiblat

Poster film Kiblat ini menunjukan seseorang yang sedang melakukan rukuk namun dengan kepala dan wajah yang terbalik, dan dilatar belakang terlihat sebuah sosok tanpa kepala, gambaran poster tersebut yang dikabarkan menuai kontroversi karena dianggap mengeksploitasi agama

Baca Juga: Resep Sambal Kecombrang Khas Bali Yang Pedes Gurih Bikin Nagih! 

Apa yang terjadi dengan film berjudul Kiblat ini? benarkah akan diboikot untuk tampil di layar lebar Indonesia?

Simak beberapa alasan rumor pemboikotan film Kiblat dan film horor Indonesia yang mendapat  penilain negatif dari beberapa tokoh berikut ini

Baca Juga: Rekomendasi Drama Korea Romantis : Cek Sinopsis Beauty And Mr Romantic Yang Dibintangi Im Soo Hyang

Dilansir dari laman depok.pikiranrakyat.com beberapa alasan  mengapa film Kiblat menuai kontroversi seperti :

1. Cerita film yang kontroversial

Cerita dalam film ini menyulut kontroversi di kalangan masyarakat. Kritikan keras datang dari sejumlah umat Islam, termasuk Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah, Cholil Nafis, yang mengecamnya sebagai kampanye hitam terhadap ajaran agama.

Kritik terhadap film-film horor Indonesia belakangan ini semakin menguat, dengan pandangan bahwa beberapa di antaranya cenderung mengarah pada eksploitasi agama demi meraup keuntungan semata.

Belum ada pernyataan resmi dari sutradara Bobby Prasetyo atau rumah produksi Leo Pictures terkait kecaman tersebut.

Baca Juga: Jadi Ide Jualan Kuliner, Coba Recook Sambal Kecombrang Khas Bali Yang Awet Bulanan Ini

2. Belum lulus sensor

Dilansir dari BBC, Wakil Ketua Lembaga Sensor Film (LSF), Ervan Ismail, menyatakan bahwa Kiblat belum lulus sensor dan masih dalam tahap peninjauan, sehingga harus dikembalikan ke rumah produksi. Meski demikian, dia menambahkan bahwa pihak LSF telah memberikan banyak catatan terkait film ini.

Film Kiblat yang diproduksi oleh Leo Pictures belum lulus sensor menurut Wakil Ketua Lembaga Sensor Film (LSF), Ervan Ismail. Beberapa materi dalam film tersebut masih dalam tahap peninjauan oleh LSF, termasuk adegan yang perlu diperbaiki dari sisi CGI atau efek khusus, serta masalah-masalah sensitif yang tidak dapat diungkapkan secara detail karena kerahasiaan.

Trailer maupun poster film ini sudah dinyatakan lulus sensor dan tidak melanggar ketentuan yang berlaku. Meskipun demikian, terdapat kemungkinan pandangan yang berbeda terhadap tampilan poster tersebut. LSF sedang memberikan perhatian yang tinggi pada film Kiblat dan akan mencari jalan keluar terbaik terkait nasib film tersebut, apakah akan lulus sensor setelah dilakukan perbaikan-perbaikan atau tidak. LSF dan pemilik film akan berdialog untuk menangkap dinamika yang berkembang.

Baca Juga: Profil Ji Hyun Woo, Benarkah Mantan Pacar Yoo In Na??

3. Ada Adegan yang dianggap tidak mendidik

Film Kiblat mendapat kritik karena dianggap tidak mendidik dan menistakan agama. Adegan kontroversial seperti tubuh tokoh utama yang membalik saat rukuk menjadi sorotan.

Kritik juga datang dari Gina S Noer terhadap film-film horor Indonesia bertema agama yang dinilainya sudah masuk ke ranah eksploitasi agama. Gina membandingkannya dengan film horor Korea Selatan berjudul Exhuma yang dianggapnya lebih memiliki pesan yang kuat.

Menurut Gina, film-film horor yang menggunakan elemen agama seharusnya tidak hanya untuk menciptakan ketegangan dalam film, tapi juga mempertimbangkan dampaknya terhadap pemirsa, terutama dalam hal keagamaan dan ketakwaan.

"Kebanyakan film horor menggunakan shalat, doa, zikir, dan lain-lain cuma jadi plot devices murahan untuk jumpscare karakternya diganggu setan," ucapnya dalam unggahan di Instagram dilansir dari laman depok.pikiranrakyat.com

Ketua MUI Bidang Dakwah, Cholil Nafis, menyatakan bahwa film ini seharusnya tidak boleh tayang di bioskop karena dianggap menyinggung ajaran agama. Meskipun Cholil Nafis mengakui belum mengetahui isi film, namun poster yang menurutnya seram sudah cukup menjadi sorotan. Ia menegaskan bahwa film-film yang menggunakan agama hanya untuk kepentingan komersial harus dilawan.

Baca Juga: Simpel Anti Ribet, Begini Resep Cara Buat Sambal Kecombrang Yang Enak Khas Bali

Cholil Nafis juga melontarkan kritik kepada rumah produksi Leo Pictures yang disebutnya. "Acapkali menggunakan promosi sensitif dan kontroversi agar menarik perhatian dan banyak penonton". kata Cholil.

Di sisi lain, kritikus film Hikmat Darmawan menyoroti tren film-film horor Indonesia yang menggunakan unsur agama sebagai plot untuk menciptakan ketegangan, namun seringkali tidak didasari riset yang baik.

Hikmat Darmawan, berharap LSF tidak melarang film ini tayang di bioskop. Jika ada koreksi yang perlu dilakukan terhadap eksploitasi agama dalam film, sebaiknya dibicarakan oleh ahlinya. Industri film melibatkan banyak orang yang mencari penghidupan, sehingga larangan terhadap film tersebut dapat berdampak pada perekonomian banyak pihak.

"Jadi jangan buru-buru diboikot dan semua film horor dimusuhi," tuturnya.

"Kalau ada adegan yang tidak sesuai, bisa dipotong," sambungnya.

"Negara harus melindungi kebebasan berekspresi kalau sebuah film sudah dinyatakan lulus sensor," pungkasnya.

Demikian beberapa rangkuman alasan kenapa film horor Indonesia terbaru berjudul Kiblat kena kontroversi dan terancam kena boikot

***

Editor: Baiq Aprilia Intan Sinara H.

Tags

Terkini

Terpopuler