KILASCIMAHI - Penyaluran Program Bantuan Sembako Tunai (BST) yang telah dicairkan kepada masyarakat sejak awal pekan lalu, ternyata menyisakan masalah.
Para agen sembako di Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat terancam bangkrut pasca penyaluran BST.
Pasalnya mereka tidak lagi dilibatkan secara langsung dalam proses pencairan BST program pengganti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) seperti dulu.
Saat ini pencairan BST Rp 600.000 dari Kementrian Sosial dibagikan secara langsung. Bahkan di kecamatan Cililin warga menerima Bansos mereka di Kantor Desa setempat.
Sebelumnya, penyaluran Bansos Sembako BPNT sebesar Rp 600 ribu rupiah ini dilakukan dengan menggunakan kartu sembako secara non tunai. Lalu masyarakat akan menukarkan uang non tunai tersebut dengan sembako kepada agen yang telah menjalin kerjasama.
Deden, salah satu agen yang sebelumnya dilibatkan dalam pencairan bansos mengaku pihaknya terancam gulung tikar.
"Nasib agen kalau saya bilang sama juga dengan agen-agen lainnya mereka terancam gulung tikar pak, karena agen juga bingung harus seperti apa," kata Deden di Cililin, Rabu, 2 Maret 2022.
Kondisi serupa tidak hanya menimpa Deden, namun menimpa hampir seluruh agen di Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat.
"Kondisi seperti ini dirasakan oleh agen-agen di setiap desa yang menyalurkan BPNT yang seperti dulu, khususnya di Bandung Barat," Lanjutnya.