Ayahnya bernama Muhamad Said, seorang saudagar Minangkabau dan seorang aktivis pergerakan.
Seperti diketahui, pendalaman pendidikan agama Islam menjadi salah satu ajaran dalam membesarkan anak, termasuk yang dialami oleh Rasuna Said.
Rasuna Said pun disekolahkan di sekolah agama di Padang Panjang yaitu Sekolah Diniyah, yang menggabungkan mata pelajaran khusus dan mata pelajaran agama.
Menjelang dewasa, Rasuna Said menjadi sosok yang sangat memperhatikan persoalan pendidikan kaum wanita. Ia sempat mengajar di Diniyah Putri sebagai guru, tetapi pada tahun 1930 ia berhenti.
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu Nih ! Hormon Yang Berperan Penting Dalam Siklus Menstruasi, Simak Ulasannya !
Dalam pandangannya, Rasuna Said menilai bahwa kemajuan kaum wanita tidak hanya berasal dari pendidikan tetapi juga harus disertai dengan perjuangan politik. Ia memiliki keinginan untuk memasukan kurikulum politik di sekolah Diniyah Putri, tetapi ditolak.
Pandangan Rasuna Said kian matang usai mendalami ilmu agama kepada Dr. H. Abdul Karim Amrullah.
Tokoh pembaruan Islam ini mengajarkan Rasuna Said mengenai pentingnya pembaruan pemikiran Islam dan kebebasan berpikir.
Rasuna Said pun mulai aktif berkampanye untuk membela hak-hak pendidikan dan politik pada perempuan.
Saat pindah ke Padang tahun 1931, Rasuna Said merasa kecewa karena perempuan dilarang untuk mengenyam pendidikan dan politik aktif.
Ia pun mendirikan sekolah dan mendirikan Permi bagi perempuan dan anak perempuan.